persoalan sosial ekonomi maka akan muncul sederet manfaat dan nilai guna dari tembakau. Usaha rokok memang menggiurkan, para pemilik industri rokok besar menjadi orang-orang terkaya di negeri ini, pemasukan negara yang tidak kecil nominalnya karena menyumbang cukai puluhan triliun rupiah setiap tahun, dan telah membuat perputaran ekonomi yang menyentuh hingga pada sektor masyarakat kelas bawah.
Produk tembakau yang banyak digunakan sebagai rokok adalah daun kering melalui proses rajangan dan pengovenan (flue cured virginia/FCV), limbahnya berupa batang dan akar. Kesadaran akan lingkungan untuk mengurangi bahan anorganik sebagai faktor input merupakan suatu pendekatan baru dalam teknik budidaya tembakau. Selain mengurangi input bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan (air, tanah, udara) pada ekosistem sawah, menjaga keamanan produk primer pertanian dari kandungan kimia akibat penggunaan pupuk dan pestisida sintetis serta menjaga kesehatan petani dari kontaminasi kimia pada saat membudidayakan tanaman. Pengelolaan pasca panen komoditas tembakau sangat penting dilakukan mengingat limbah batang tembakau, tangkai daun, biji, dan residu dari proses pengovenan masih mengandung nikotin. Perlu dilakukan upaya pengolahan limbah tembakautersebut agar resiko berbahaya dapat dikurangi dengan menerapkan konsep pertanian yang ramah lingkungan atau eco-farming system.
Sektor pertanian menjadi penting yang akan membuat peningkatan pendapatan petani dan akan berdampak secara langsung terhadap bangsa Indonesia. Dilahan pertanian yang mengunakan pestisida adalah bahan yang cocok untuk membasmi hama sehingga dapat menurunkan populasi hama, hingga meluasnya serangan hama dapat dicegah. Namun pada saat ini pestisida yang dipakai untuk membasmi hama berbahan zat kimia, yang mengakibatkan dampak negatif untuk kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dari permaslahan tersebut di butuhkan adanya pemecahan maslah yang dapat meringankan beban petani. Salah satu cara yang dapat dipakai adalah menggantikan pestisida berbahan kimia ke pestisida organik yang. Maka dari itu dengan adanya daun tembakau (Nicotiana tabacum) dapat digunakan membasmi hama menggantikan pestisida berbahan kimia.
Tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari daun tanaman dari genus Nicotiana. Tembakau dapat dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest (“hama”) yang diberi akhiran -cide (“pembasmi”). Sasarannya bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu, beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai “racun”.
Tanaman atau tumbuhan yang berasal dari alam dan potensial sebagai pestisida
nabati umumnya mempunyai karakteristik rasa pahit (mengandung alkaloid dan
terpen), berbau busuk dan berasa agak pedas. Pestisida dibuat dengan
memanfaatkan zat racun dari bahan-bahan sisa tanaman atau limbah tanaman, salah
satunya adalah limbah batang tembakau, tangkai daun, dan biji. Tembakau dapat
digunakan sebagai pestisida organik dikarenakan mengandung nikotin. Setelah
diteliti nikotin yang terkandung dalam limbah tembakau tidak hanya dapat
menjadi racun untuk manusia, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk racun
serangga. Nikotin berperan sebagai racun kontak bagi serangga dan pengendali
jamur. Dengan adanya pestisida organic ini, tentu saja memberikan beberapa
manfaat bagi para petani. Selain ramah lingkungan, bahan baku yang relatif
mudah untuk diperoleh merupakan salah satu keungulan yang dimiliki oleh
pestisida organik ini.
Pembuatannya juga cukup sederhana serta memiliki nilai yang ekonomis. Pestisida berbahan baku tembakau ini juga dapat dikembangkan secara komersial, mengingat berlimpahnya limbah dari hasil tembakau. Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida adalah daun dan batang baik daun segar maupun yang sudah difermentasi. Tembakau merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga untuk hematnya pemanfaatan pestisida dapat menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah atau tidak laku dijual. Selain itu, pembuatan pestisida nabati ini menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah sehinggga hal ini dapat menambah nilai ekonomis tembakau sisa tersebut. Hampir setiap bagian dari tembakau, kecuali bijinya, mengandung nikotin, tetapi konsentrasinya berbeda-beda tergantung faktor spesies, jenis tanah, dan kondisi cuaca di mana tanaman tersebut tumbuh. Konsentrasi nikotin meningkat seiring bertambahnya usia tembakau. Kandungan nikotin pada bagian-bagian tumbuhan tembakau segar adalah sebagai berikut: Daun 64%, Batang 18%, Akar 13%, Bunga 5%. Adapun Langkah Langkah membuatnya dapat mengikuti seperti berikut ini :
· Langkah 1, Seduh 1 cangkir tembakau kering dalam 1 galon air setidaknya selama setengah jam. Perendaman dalam waktu yang lebih lama menghasilkan pestisida yang lebih kuat. Pestisida yang lebih kuat bekerja lebih cepat, tetapi juga lebih berbahaya bagi serangga taman yang menguntungkan.
· Langkah 2, Tambahkan satu sendok teh cairan pencuci piring ke dalam larutan tembakau. Ini bertindak sebagai surfaktan untuk meningkatkan daya sebar dan membantu larutan menempel pada tanaman. Sabun juga bersifat agak beracun bagi hama.
· Langkah 3, Saring cairan tersebut ke dalam wadah penyimpanan plastik. Gunakan saringan halus untuk menghilangkan potongan tembakau. Kencangkan tutupnya dengan aman. Pestisida akan bertahan selama beberapa minggu jika disimpan di tempat yang sejuk seperti garasi atau ruang bawah tanah.
· Langkah 4, Pindahkan campuran ke semprotan tanaman untuk digunakan. Semprotkan bagian tanaman yang terkena hama secara menyeluruh, tetapi targetkan hama itu sendiri. Semprotkan tunas yang dikerubungi kutu. Semprotan tembakau bersifat alami tetapi masih berbahaya bagi serangga bermanfaat seperti kepik. Kamu juga bisa menyemprotkan pada daun yang tidak bermasalah sebagai tindakan pencegahan.
· Langkah 5, Semprotkan pestisida hanya pada tanaman yang tidak termasuk famili tembakau, Solanaceae. Hindari tanaman yang berhubungan dengan tembakau, termasuk tomat (Lycopersicon esculentum), kentang (Solanum tuberosum) dan paprika (Capsicum spp.). Tembakau dapat menularkan virus mosaik tembakau dan menyebabkan lebih banyak masalah bagi tanaman ini daripada hama.
Namun selain itu Limbah
batang tembakau dapat dimanfaat untuk berbagai keperluan dan memiliki nilai
ekonomis tinggi, sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan kesehatan. Manfaat limbah batang tembakau sebagai
berikut:
1. Limbah batang dan gagang (stem) tembakau sebagai bahan bio-biket
2. Batang dan biji tembakau sebagai biodesel
3. Granul ekstrak limbah tembakau terhadap larva aedes aegypti
4. Limbah batang tembakau sebagai bahan biopestisida
Dengan berlimpahnya hasil produksi
tembakau diindonsia yang telah mencapi surplus hal ini seharusnya dimanfaatkan
secara maksimal untuk pemangfaatan lain salah satu seperti dengan pembuatan pestisida
yang menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya rendah atau tidak laku dijual.
Selain itu, pembuatan pestisida ini menggunakan tembakau sisa yang kualitasnya
rendah sehinggga hal ini dapat menambah nilai ekonomis tembakau sisa tersebut.
Hampir setiap bagian dari tembakau, kecuali bijinya, mengandung nikotin, tetapi
konsentrasinya berbeda-beda tergantung faktor spesies, jenis tanah, dan kondisi
cuaca di mana tanaman tersebut tumbuh. Konsentrasi nikotin meningkat seiring bertambahnya
usia tembakau.