Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol di Indonesia
Oleh: Alviana Dewiaisah, Mahasisiwi Administrasi Negara Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Jumat, 17 Juni 2022 | 22:29
PEMBANGUNAN adalah suatu hal yang banyak diharapkan oleh masyarakat, khususnya pada
masyarakat indoensia. Pembangunan merupakan hal yang sangat-sangat dibutuhkan
dalam memajukan suatu negara maupun daerah agar tidak tertinggal. seperti kita
ketahui bersama bahwasannya banyak rancangan-rancangan proyek yang ingin di
wujudkan oleh pemerintah untuk kesejahteraan masyarakatnya, salah satunya yaitu
pembanguanan suatu infrastruktur dalam pembangunan jalan tol, yang mana pada
setiap tahunnya selalu adanya peningkatan dalam perluasanan jalannya.
Pentingnya
suatu pembangunan infrastruktur jalan tol ini adalah dapat memberikan suatu
fedback atas suatu pulihnya perekonomian yang lebih baik, yang mana dapat memberikan suatu perkembangan
lingkungan untuk kedepannya. Walapun pembangunan jalan ini juga dapat memberikan
suatu dampak buruk terhadap lingkungan. yang mana hutan merupakan suatu pengasil oksigen ,
dengan adanya pembangunan infrastruktur jalan maka makin berkurangnya suatu
penghasil oksigen kita. Bukan hanya itu saja dalam pembangunan infrastruktur
jalan tol ini pastinya terdapat dampak negatif lain yakninya terdapatnya suatu
polusi udara yang kotor serta polusi kebisingan dari suara-suara dalam
pembuatan jalan, bahkan nanti terdapat polusi suara dari kendaraan-kendaraan
yang berlalu lalang. Pembangunan ekonomi menjadi signifikan dikarenakan
terdapatnya suatu peembangunan yang memberikan hasil serta memberikan suatu
peningkatan nasional.
Pertama
didirikannya suatu jalan tol di Indonesia yaitu di saat awal pada tahun 1978
yang mana pembangunan itu memiliki suatu panjang jalan 59 km yang memberi suatu
penghubung antara kota Jakarta - Bogor dan Ciawi, pada waktu itu di tahun 1987
telah masuklah pihak dari swasta yang mana memberikan suatu tawaran investasi
dalam suatu pembangunan infrastruktur jalan tol, yang mana terjadinya suatu
penandatanganan surat (PKP).
Di
tahun 1995 sampai di tahun 1997 telah terjadi suatu percepatan dalam
pembangunan infrastruktur jalan tol, tetapi setelah saat itu terjadi suatu
penghentian dalam pembangunan jalan tol dikarenakan adanya suatu faktor ekonomi
yang pada saat itu tengah melemah. Hal tersebut hanya dapat membangun 13,3 KM
jalan tol yang mana saat itu hanya pada satu periode di tahun 1997 hingga 2001.
di tahun 2002 dikeluarkannya suatu keputusan dari presiden yang mana memberi
suatu keputusan tentang meneruskan infrastruktur terhadap dibangunnya suatu
jalan tol, yang kemudian dilakukan pula pengecekan kembali atas pembangunan
jalan tol tersebut. Pada saat tahun di 2001 hingga pada tahun 2004 telah
terbangun empat jalan dengan total keseluruhan panjangnya yaitu 41,8 km.
Basuki
hadiMuljono telah mengatakan bahwasanya pemerintah selalu memberikan suatu
dorongan terhadap pembangunan infrastuktur jalan tol di berbagai daerah
terutama di Indonesia. pada saat periode tahun 2015 hingga tahun 2017 yang mana
total keseluruhannya yaitu 332 KM jalan tol ditambah ke jaringan jalan tol
nasional, sedangkan pada periode januari hingga pada bulan September di tahun
2018 panjang jalan tol bertambah hingga sebanyak 136,1 km. Hadimuljono menambahkan
bahwasanya pada periode Oktober hingga pada bulan Desember di tahun 2018 akan
diselesaikannya sebanyak 13 proyek dalam pembuatan jalan tol yang mana menambah
473,9 KM jaringan jalan tol tanah air. Pembangunan suatu infrastruktur di
Indonesia sangat penting dan dibutuhkan guna dalam memfasilitasi iklim
investasi serta bisnis yang lebih kondusif contohnya karena hal tersebut akan
memangkas banyak biaya logistik, bukan hanya itu tetapi guna memecahkan
beberapa masalah sosial seperti meningkatkan akses ke layanan kesehatan.
Indah
Ahmad Heri firdaus mengatakan belum bisa dipastikan bahwasanya 13 ruas tol baru
akan menurunkan biaya logistik secara signifikan karena terdapat berbagai tiket
tol yang mahal yang mana membuat banyak orang justru malah menghindari jalan
tol baru. dan penelitian menunjukkan bahwa hanya 20% truk yang berpindah dari
jalan utama atau umum ke jalan raya yaitu jalan tol baru. Badan
pengatur jalan tol meresmikan puluhan ruas jalan tol baru di seluruh Indonesia
demi meningkatkan suatu aksesibilitas dan konektivitas masyarakat bahkan pada
saat pandemi covid 19 pun tidak menyurutkan suatu langkah dari pemerintah yang
terus melakukan suatu program prioritas untuk pembangunan suatu infrastruktur
jalan tol di seluruh wilayah tanah air, walaupun hingga saat ini Indonesia
masih saja mengalami suatu ekonomi yang
tertekan dikarenakan suatu pandemi covid 19 tak menyurutkan suatu tekad
pemerintah dalam memberikan suatu perluasan terhadap suatu pembangunan
infrastruktur jalan tol.
Di
sepanjang tahun 2021 kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat
menargetkan suatu panjang jalan tol
nasional pada tahun ini akan bertambah sepanjang 427 km, yang mana target 19
ruas tol baru tersebut akan menambah total keseluruhan panjang jalan tol di
tanah air yakninya 2,746 km hingga akhir tahun 2021. Pembangunan jalan tol
tersebut masih belum cukup terhadap Indonesia, karena di Indonesia dengan lebih
17.000 pulau, dan dengan luas wilayah
1,905 juta km2, dan sebanyak 270 juta penduduk di dalamnya tampaknya masih membutuhkan
suatu infrastruktur pembangunan jalan tol. khususnya dengan jalan bebas
hambatan guna mendukung suatu efisiensi mobilisasi masyarakatnya. Dengan
penambahan adanya suatu perluasan jalan tol dapat mempermudah suatu akses
masyarakat dalam berpergian atau dalam menjalankan suatu perjalanannya. Hingga
di harapkan suatu perluasan dalam pembanguan infrastruktur jalan tol tersebut
dapat semakin bertambah. Kementerian PUPR mencatat bahwa setidaknya total
panjang jalan bebas hambatan di Indonesia itu harus mencapai 18.850 km, sehingga mampu mereduksi waktu tempuh
perjalanan secara signifikan. Selain itu studi dari world Bank menyebut
bahwasannya satu persen dari suatu pertumbuhan infrastruktur di suatu negara
ternyata mampu menyebabkan suatu kenaikan atas pertumbuhan suatu produk
domestik bruto atau PDB yang mana hal tersebut sebesar 7 hingga 44% Di tengah
cita-cita dari besar pemerintah untuk meningkatkan suatu kapasitas jalan tol di
dalam negeri. Bukan hanya itu saja tetapi masih terdapat masalah lain yang cukup
besar yakninya biaya pembangunan jalan tol baru kementerian PUPR menjelaskan
anggaran pendapatan dan belanja negara hanya dapat menyediakan sepertiga saja
dari biaya pembangunan yang sudah direncanakan. untuk itu skema kerja
pemerintah dengan badan usaha menjadi pilihan agar pembangunan jalan tol tak
membebani APBN.
Diharapkan
dengan dibangunnya serta di perluasnya suatu jalan tol dapat lebih memperlancar
suatu arur lalu lintas, serta menjadi suatu tanda bukti bahwasannya negara kita
adalah negara yang berkembang dan besejahtera atas pemerataan suatu hasil dari
pembangunan infrastruktur yaitu salah satunya dalam pembuatan jalan tol,
diharapkan juga bagi kita sebagai masyarakat warga negara indonesia khususnya
dapat menjaga apa yang telah diberikan pemerintah, serta diharapkan pula dengan
adanya perluasan jalan tol ini dapat membantu pemerintah melalui
masyarakat-masyarakat yang turut berkontribusi dalam penggunaan jalan tol yang
telah di bangun.
BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR