TINGGAL menghitung bulan lagi Provinsi Riau akan mengadakan pertarungan Deomokrasi, tentu pertarungan yang dimaksud ialah mengedepankan etikah yang baik serta tidak membuat kekacauan yang akan menimbulkan konflik yang besar. Ir. Soekarno juga mengatakan"kalau kita ingin mencari demokrasi hendaknya bukan demokrasi barat ,tetapi permusyawaratan yang memberi hidup,yakni politik economische democratie yang mampu mendatangkan kesajehteraaan sosial!. Masyarakat berharap mempunyai pemimpin yang memilki cadangan yang luar biasa, pejuang yang mampu mendatangkan kesahjeteraan masyarakart Provinsi Riau. Pemimpin itu ibaratkan pilot,jika tidak memiliki keahlian dan rasa tanggung jawab tinggi terhadap tugas yang diembannya,akan mencelakakan seluruh penumpangnya.
Salah
satu contoh pemimpin pejuang ialah Jendral Sudirman, pribadinya teguh pada prinsip dan keyakinan
,selalu mengedepankan kepentingan msyarakat banyak, nah seperti itulah karakter
yang hendaknya memimpin Riau. bukan
mengedepankan kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Isu-isu yang mencalonkan untuk naik menjadi pemimpin gubernur Riau TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil Indonesia Network Election Survei (INES) memunculkan sejumlah nama calon Gubernur Riau pada Pilkada 2018. Hasilnya, menunjukkan tingkat elektabilitas Bupati Siak Syamsuar tertinggi.
Berdasarkan keterangan tertulisnya, tingkat elektabilitas
ketika ditanyakan secara Top Of Mind , Syamsuar 21,3 Persen, Firdaus 11,4 persen, HM
Haris 9,9 persen, Septina Primawati 8,2 persen, Achmad 11,2 persen, Lukman Edy
6,2 persen dan Gubenur Petahana Riau Arsyadjuliandi Rachman 8,3 persen, Indra Muchklis 5,6 persen,Istiawati
ayus 2,3 persen,Yopi Arianto 3,2 persen, Sukarmis 2,3 persen, Irwan Nasir 2,4
persen dan tidak menjawab sebanyak 9,5 persen.
Direktur Eksekutif INES Sutisna, mengatakan selain itu,
INES juga menanyakan 12 tokoh yang dipilih jika pemilihan gubernur dilakukan
pada hari ini.mereka adalah calon-calon yang akan bertarung nantiknya untuk menjadi pemimpin selanjutnya
Itu
telah terlihat adanya simbolis seperti spanduk di sepanjang jalan Pekan baru
dan juga telah memasuki area perdesaan yang ada di Riau, gagah dan perkasa saat
memandang foto pememimpin, tetapi bukan spanduk itu yang menjadi tolak ukur
nilai,tetapi itu hanyalah sebagai informasi atau sebagai simbol mereka
mencalonkan jadi Gubernur periode 2018-2023.
Masyarakat Riau membutuhkan pemimpin yang
benar-benar siap menciptkan perubahan bukan hanya sekedar mengucapkan kata-kata
( Kampanye) didepan masyarakat banyak.
Masyrakat sudah puas dengan janji kandidat dengan bahasanya yang biasa
dilontarkan " saya akan berjanji untuk
membantu kesahjeteraan masyarakat dan membuat pembangunan lebih baik".
Berbagai probelematika yang ada di
Riau mengenai terhadap kebersihan lingkungan,kebakaran hutan ,kemiskinan dan
lain-lain,tetapi permasalahan yang tak kunjung usai bahwa dalam peraturan
daerah kota pekan baru nomor 8 tahun 2014 tentang pengelolahan sampah, bahwa
dalam rangka menwujudkan kota pekan baru yang sehat dan bersih dari sampah yang
kecendrungan bertambah volume dan jenis serta karakteristik yang semakin
beragam , sehingga menimbulkan dampak
negstif terhadap kesehatan dan mencemari lingkungan maka perlu pengelolahan
sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu kehilir.
Untuk itu, adanya kesadaran
masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan, pembuangan terkadang
diletakan ditepi jalan. Jadi ini
tanggung jawab seluruh masyarakat Riau tentunya pemimpin harus tegas dalam
menanganiny serta adanya komunikasi yang baik, karena Max Weber dalam buku
komunikasi ia mengatakan tidak mungkin sebuah organisasi itu berjalan dengan
lancar tanpa adanya komunikasi. Kalau kebersihan ini bisa diatasi akan
mengurangi resiko penularan penyakit. Pada dasarnya, tiap individu wajib
menjaga keseimbangan alam di sekitarnya, dan mencegah segala bentuk perusakan
alam.
asal kamu tau, pemerintah indonesia
memiliki penghargaan Adipura setiap tahunnya. Penghargaan adipura pura ini
diberikan kepada kota-kota di Indonesia yang dianggap berhasil dalam menjaga
kebersihan serta pengelolahan. Pertama kali dilaksanakan pada tahun 1986,
program adipura sempat berhenti pada
1998, namun pada 2002 lalau penghargaan ini kembali dirancangkan demi mendorong
kota-kota di Indonesia berlomba menjaga kebersihan.
Memandang dari kaca mata ada kota termasuk
yang memang banyak dikenal orang dan jugak termasuk kota terbersih Salah contoh
kota terbersih ialah Kota Surabaya,
mengapa Surabaya bisa dikatakan kota terbersih, karena surabaya mampu
berinovasi salah satu buktinya adalah menfaatkan TPA waste to energy atau
mengubah tempat pembuangan akhir menjadi sumber energi.
Sangat efektif kota surabaya dalam
mengatasi masalah sampah mereka mengubah tempat pembuangan akhir menjadi sumber
energi. Semoga Riau bisa berkaca kepada kota-kota yang bersih bagaimana tata
cara mengatasi masalah ini kita jangan menyepelekan suatu persoalan ( overimplikasi ) kalau menyepelakan masalah
sampah ini akan berdampak besar seperti kalau datang hujan di pekan baru selama
dua jam itu jalan-jalan mulai tergenang oleh air hujan, belum dam hal yang lain
yang akan datang.
Semoga pemimpin Provinsi Riau selanjutnya siap berjuang siapapun yang akan menang yang terpenting siap mengatasi probelamtikia baik itu masalah ekonomi, infrastruktur , kebersihan lingkungan dan segala macamnya, "mari kita nantikan perubahan".