• Home
  • Dumai
  • Lobi, Uang, dan Pecah Kongsi: Dugaan Skandal di Balik Proyek Alat Bedah RSUD Dumai

Lobi, Uang, dan Pecah Kongsi: Dugaan Skandal di Balik Proyek Alat Bedah RSUD Dumai

Jumat, 07 November 2025 | 08:44
dr Ridhonaldi (kiri), Kasie intel Carles Aprianto SH MH

DUMAI, RIAUGREEN.COM - Hanif Ahdi Fiddini pemilik PT Hetech Nusantara bukan orang sembarangan, pemasok alat kesehatan dan obat di rumah Sakit Umum Dumai merupakan pemain lama di bidang kesehatan.

Sejumlah alat medis di rumah Sakit Umum Dumai dr Suhatman Mars sebagian besar dipasok oleh PT Hetech Nusantara. 

Bisa dikatakan, sejak Rumah Sakit Umum Dumai berdiri hingga operasional, Hanif Ahdi Faddini  berkontribusi besar menyuplai alat medis maupun obat-obatan.

Wajar jika, PT Hetech Nusantara mendapat perlakuan istimewa dari managemen rumah sakit. Dikabarkan, meski pemimpin daerah berganti, posisi PT Hetech Nusantara tetap bertengger di urutan paling atas. 

Sunguh sakti memang PT Hetech Nusantara ini atau karena lobi lobinya yang menyenangkan.

Selain, karena berjasa dalam memasok kebutuhan rumah sakit , Hanif Ahdi Faddini kenal dekat dengan pejabat di lingkungan kesehatan. 

Bahkan, Hanif Ahdi Faddini juga dikabarkan loyal kepada karyawan rumah sakit, setiap akhir tahun karyawan, perawat hingga dokter di service jalan jalan baik keluar daerah ( domestik) maupun luar negeri.

Ibarat pepatah sepandai pandai tupai melompat, suatu saat akan jatuh jua.

MOT (Modeluer Operation Theater), aksesoris perlengkapan ruangan operasi menjadi sandungan bagi Hanif dan penyebab pecah kongsi kerja sama selama ini.

Berawal dari pengadaan proyek belanja alat bedah yang ditenderkan melalui e katalog LPSE Kota Dumai tahun 2024 senilai Rp. 14 miliar, membuat hubungan antara pejabat rumah sakit dan Hanif Ahdi Faddini retak bahkan pecah kongsi. 

Informasi yang dirangkum di lapangan menyebutkan, dr Ridhonaldi, Dirut Rumah Sakit Umum Daerah dr Suhatman Mars, kecewa karena Hanif Ahdi Faddini ingkar janji karena kesepakatan sukses fee yang dijanjikan sebesar 50 persen  atau Rp7 miliar tak kunjung diberikan Hanif. 

Padahal 2 proyek pengadaan belanja alat bedah jenis MOT sudah selesai dikerjakan dan anggaran pun sudah dicairkan.  

Dinilai ingkar janji, dr Ridho berinisiatif mendatangi kantor PT Hetech Nusanatara di Pekanbaru, karna tiap kali dihubungi Hanif Ahdi Faddini selalu mengelak. 

Setiba dikantor PT Hetech Nusantara sempat terjadi keributan kecil yang menyebabkan Hanif Ahdi Faddini merasa terancam, dan akhirnya memutuskan mencari " helder ' yang mampu mengigit dr Ridhonaldi. 

Naas bagi mereka berdua, pembicaraan mereka dan rencana Hanif Ahdi Faddini diketahui salah satu Lembaga Kemasyarakatan dan akhirnya melaporkan ke Kejati Riau dugaan penyelewengan proyek dan kongkalikong sukses fee 50 persen hingga dilimpah ke Kejari Dumai.

Kepala Kejaksaan Negeri Dumai, Pri Wijeksono, SH melalui Kasie intel Carles Aprianto SH MH saat ditemui diruang kerjanya, Kamis 6/10/2025, membenarkan jika laporan kasus dugaan penyelewengan proyek alat bedah senilai 14 miliar yang melibatkan sejumlah pejabat di lingkungan rumah sakit umum Dumai dalam proses pengumpulan data dan keterangan.  

"Benar, sejumlah nama termasuk pejabat di lingkungan rumah sakit umum sudah di mintai keterangan. Dan pihaknya sudah melaporkan ke pimpinan," ungkap Carles.

Ditempat terpisah, Kordinator Masyarakat Sipil Anti Korupsi kota Dumai, Edo Yulihendri, mendukung langkah tegas Kejaksaan Negeri Dumai. Karena pihaknya menilai ada keseriusan aparat hukum untuk menuntaskan dan membongkar dalang dugaan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di lingkungan rumah sakit umum Dumai.

"Kita Apresiasi kinerja Kejari Dumai menuntaskan dan membuka otak dibalik dugaan korupsi itu. Dan Kejaksaan bertekad menindak tegas siapa pun yang terlibat walau pejabat sekali pun," ujar Edo.

Sementara, Dirut RSUD Suhatman Mars, Dumai kini menjabat Kepala Badan Keluarga Berencana Kota Dumai dr Ridhonaldi saat dikonfirmasi melalui handphone selularnya belum bersedia menjawab demikian pula saat di kirinkan melalui jaringan WA. (saf)



BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top