PEKANBARU, RIAUGREEN.COM – Sejumlah Pemuda dan Mahasiswa Riau membentuk Komite Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kemanusiaan dalam rangka respon terhadap genosida yang terjadi di Rohingya Myamar. Komite ini dibentuk khusus untuk kalangan Pemuda dan mahasiswa seluruh Provinsi Riau. Deklarasi bersama pembentukan komite ini dihadiri perwakilan Lembaga, Organisasi dan Komunitas, Rabu (6/9).
Seperti BEM Amik Riau, BEM Psikologi UIN Suska Riau, Ikatan Lembaga Mahasiswa Psikologi Indonesia, BEM Akbid Helvetia, BEM Politeknik Caltex, BEM STAI Lukman Edi, BEM Fakultas Hukum UNRI, BEM UIN Suska Riau, BEM Universitas Abdurrab, Komunitas Sedekah Malam Jumat, Yuk Berbagi, Gerakan Peduli Nusantara dan Dompet Dhuafa Volunteer.
Ali Bastoni selaku inisiator pembentukan komite ini mengatakan kepada awak media, bahwa Generasi muda memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian dunia, termasuk krisis kemanusiaan di Rohingya Myanmar. Semangat pemuda ini akan semakin kuat dengan bingkai persatuan.
Untuk itu, kami mengajak rekan-rekan Mahasiswa dan Pemuda se Prov. Riau dalam diskusi ringan sekaligus pembentukan Komite Pemuda dan Mahasiswa Peduli Kemanusiaan ini, untuk memperkuat kiprah generasi muda, lanjutnya.
Dia juga mengatakan nantinya, gerakan pemuda dan mahasiswa ini akan menjadi relawan kemanusiaan dan memberikan aksi nyata untuk sesama. Dalam waktu dekat ini akan memberikan konstribusi untuk Rohingya.
Alfikri perwakilan dari BEM Fakultas Hukum UNRI mengatakan bahwa kasus yang menimpa warga Rohingya sudah sangat meresahkan masyarakat dunia. Sehingga generasi muda saat ini harus mengambil sikap untuk mencarikan solusi dari krisis kemanusiaan ini.
Dengan terbentuknya komite ini tentunya bisa memperkuat gerakan kami untuk terus mengawal masalah kemanusiaan yang terjadi. Tidak hanya akan melakukan penggalangan bantuan nantinya, tapi juga akan mengunjungi pemerintah agar mengambil sikap tegas terhadap krisis kemanusiaan di Rohingya. Ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sejak Konflik kemanusiaan kembali pecah di Buthidaung, Rakhine State, Myanmar, tercatat 400 warga minoritas etnis Rohingya tewas di tangan militer Myanmar, sementara 38.000 lain mengungsi ke Bangladesh Dalam sepekan terakhir. (rls)