ROHIL, RIAUGREEN.COM - Unggahan video dan foto milik warga bernama Muslim Mengala jumat 24 Oktober lalu mendapat perhatian serius warganet.
Pasalnya, unggahan tersebut, memperlihatkan, sungai di kawasan tanjung katong kepenghuluan Manggala Sakti Kecamatan Tanah Putih Rokan Hilir diduga menjadi tempat pembuangan limbah.
Padahal aliran Sungai katong yang mengalir di tanah milik warga tersebut merupakan tempat beraktifitas warga setempat, baik untuk mandi, mencuci hingga keperluan lain.
Akibat, genangan yang membuat air berubah hitam dan bau, puluhan ekor ikan di aliran sungai tersebut banyak yang mati.
Hal ini semakin memperkuat adanya dugaan aliran anak sungai tersebut tercemar limbah beracun.
Dari keterangan akun milik Muslim Manggala kejadian tersebut berada di kawasan Tanjung Katung, wilayah MESO (Menggala South) GS seperti di beritakan media.
“Lagi-lagi pekerjaan PHR dinilai tidak becus di Menggala Sakti, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rohil. Informasi yang saya terima dari masyarakat setempat menyebutkan, ditemukan aktivitas pembuangan limbah secara sembarangan oleh pihak PHR di lahan milik warga yang berlokasi di Tanjung Katung, wilayah MESO (Menggala South) GS. Kami berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti temuan ini,” tulis diakun tersebut.
Unggahan tersebut mendapat tanggapan dari pengguna Facebook di kolom komentar. Akun Shabry Bry menulis, “Pencemaran lingkungan itu, Pak Penghulu. Sepertinya mereka mulai bermain-main di kawasan pemerintahan Penghulu Menggala Sakti. Bila perlu, cabut izinnya!.
Sementara akun Juwita Wita menuliskan, “Owalah, pada mati lah itu ikan-ikan. Artinya merusak ekosistem air akibat pencemaran lingkungan dan pembuangan limbah sembarangan.
Komentar serupa juga datang dari akun Kelik Kelik yang menyebut, “Ya, Bang, sampai sungai kami di kilo 7 dalam, bau kali Bang limbahnya. Memang parah, minyak dibuang sembarangan. Memang betul-betul!
Dari foto dan video yang beredar, tampak jelas air di lokasi berubah warna menjadi hitam pekat, serta permukaannya dipenuhi lapisan minyak yang mengambang.
Warga khawatir pencemaran tersebut dapat merusak lahan pertanian dan sumber air bersih di sekitar kawasan Menggala Sakti.
Mereka mendesak agar pihak berwenang segera turun ke lapangan untuk pemeriksaan dan memastikan asal-usul limbah.
Ditempat terpisah, Direktor Lembaga Pengkajian dan pemberdayaan Lingkungan Hidup , Riau Fatahudin SH, mendesak agar perusahaan yang berlokasi di dekat pemukiman warga agar lebih konsen terhadap lingkungan. Apalagi perusahaan minyak sekaliber Pertamina Rokan Hulu.
Tentunya, perusahaan minyak milik negara ini, lebih paham dan mengerti tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup.
"Kita mendesak , agar Pertamina Rokan Hulu, agar lebih konsen lagi soal penting menjaga lingkungan hidup. Persoalan sungai katong menjadi pehatian kami," ungkap Fatahudin, SH.
Dirinya, mengaku dalam waktu dekat akan melakukan investigasi ke lapangan agar dugaan pencemaran sungai katong bisa terang benderang.
"Jadwal Investigasi lapangan sudah kami buat. Dan Tim investigasi akan segera turun melihat kondisi sebenarnya," ungkap Fatahudin SH. (saf)