DUMAI, RIAUGREEN.COM - Anggota DPR merupakan wakil rakyat yang dipilih secara konstitusi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Wajar jika, masyarakat berharap dan memiliki harapan besar agar wakilnya yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat bisa berbicara lantang menyuarakan kepentingan masyarakat, tidak hanya sebatas datang, duduk, diam selanjut duit.
Suara lantang yang keluar dari megahnya gedung perwakilan rakyat, bahkan menelanjangi prilaku dewan sesungguhnya, sangat mengejut semua pihak.
Tak terkecuali, pegiat sosial, lingkungan dan hukum , bahkan banyak masyarakat menyesali prilaku anggota dewan yang kerap absen saat sidang terutama agenda sidang menyangkut kepentingan masyararakat.
Bahkan ada masyarakat menilai kinerja anggota dewan hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa menghiraukan kepentingan masyarakat
"Dalam benak setiap anggota dewan sepertinya hanya ada potensi uang masuk dengan cara mengelola pokok pokok pikiran," ungkap warga.
Ketua Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Masako), Edo Yulihendri, saat ditemui, di ruang kerjanya, senin (02/12) secara khusus akan melaporkan penyimpangan pengelolaan pokok pokok pikiran setiap anggota dewan ke ranah hukum, karena dirinya banyak mendapat laporan atas penyimpangan dalam pengelolaan pokok pokok pikiran dewan.
"Kita sedang mendata. Banyak laporan masuk yang berkaitan dengan pokok pokok pokiran dewan. Bahkan ada yang melakukan transaksi proyek pokir," jelas Edo.
Di tempat terpisah, Ketua komisi III DPRD Dumai, Hasrizal SH, saat ditemui membenarkan setiap anggota dewan punya pokok pokok pikiran termasuk dirinya.
Dirinya juga tidak membantah , dalam mengelola pokok pokok pikiran dewan, semua anggota punya cara masing masing.
"Yang jelas, pokir dewan berada di dapil masing masing dan digunakan sebagai wujud aspirasi masyarakat," jelasnya.
Menurut Hasrizal, besaran pokok pokok pikiran berbeda setiap masing masing anggota, dan yang paling besar mendapat pokok pokok pikiran diantara semua anggota adalah pimpinan dewan.
"Pimpinan dewan dapat jatah pokok pokok pikirannya (pokir) lebih besar dari anggota," ungkapnya. (saf)