DUMAI, RIAUGREEN.COM - Sudah tiga hari pasang rob melanda kota Dumai, Sebagian besar kawasan baik di pinggiran pantai, maupun sungai dilanda banjir.
Banjir rob yang dulunya rutin hanya sekali dalam setahun, kini boleh dikatakan, setiap bulan pasang air rob menjadi aktifitas rutin yang harus diantisipasi warga.
Kondisi seperti ini sudah menjadi rutinitas warga kota Dumai. Sepertinya warga sush terbiasa bahkan menjadi agenda bulanan yang harus dilakoni.
Derita warga tak cukup sampai disitu, warga juga harus antisipasi bila hujan turun. Karena air juga akan tergenang jika hujan turun beberapa jam apalagi semalam suntuk. air hujan akan tergenang bahkan masuk ke dalam rumah. Lagi, warga pasrah menerima.
Ahmad Zakaria, 67 tahun warga jalan Tegalega menyebutkan, setiap kali pasang rob datang, keluarganya telah siap sedia mengamankan perabotan rumah tangga.
Jika dulu, hanya saat pasang rob datang air masuk ke dalam rumahnya, kini hujan beberapa jam saja air sudah menggenang bahkan masuk kedalam rumah.
"Sudah lah air drainase tak jalan, karena banyak penyumbatan, kini badan jalan semakin tinggi. Tiap kali hujan, air akan masuk ke dalam rumah," ungkap Zakaria pasrah.
Zainal Arief SE, Pengamat perkotaan menilai, salah satu faktor terjadinya banjir baik saat pasang rob maupun hujan karena tidak berfungsinya seluruh drainase yang ada, baik di tingkat kelurahan maupun perkotaan.
"Dengan mata telanjang siapa pun bisa melihat jika air drainase tidak mengalir baik ke laut maupun ke sungai. Bahkan bisa dikatakan air drainase diam di tempat," ungkap Zainal.
Di tempat terpisah, Dewan Penasehat Komite Melayu Bersatu Kota Dumai, H Hamidi Arsyad, menyebutkan, selama ini, semua pembangunan tidak di barengi dengan pemeliharaan. Sehingga banyak drainase yang telah dibangun terabaikan, akibatnya, banyak drainase yang tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya.
"Drainase dibangun namun tidak di pelihara. Sehingga daya tampung air baik pasang rob maupun hujan tidak lagi bisa ditampung sempurna," ungkap H Hamidi. (saf)