JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Memasuki musim hujan yang diperkirakan berlangsung intens pada
penghujung tahun, PT KCIC memastikan operasional Whoosh tetap berjalan
aman melalui sistem keselamatan berbasis teknologi tinggi yang telah
diterapkan sejak awal layanan. Sistem ini memantau kondisi cuaca dan
lintasan secara real-time, termasuk melalui rainfall alarm yang menjadi
bagian penting dalam pengendalian perjalanan saat terjadi hujan dengan
intensitas tinggi.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva
Chairunisa menjelaskan bahwa KCIC mengoperasikan 12 sensor curah hujan
yang tersebar mulai dari Stasiun Halim hingga Stasiun Karawang.
Sensor-sensor ini mengukur debit hujan setiap jam dan mengirimkan data
otomatis ke pusat kendali operasi.
“Jika sensor mencatat curah
hujan yang mencapai nilai tertentu, alarm akan aktif dan sistem langsung
memberikan instruksi pengamanan,” ujar Eva.
Dalam
operasionalnya, ketika intensitas hujan mulai menyentuh sekitar 25 mm
per jam, petugas operasi akan meningkatkan pengawasan terhadap kondisi
lintasan. Jika hujan meningkat hingga sekitar 60 mm per jam, sistem akan
otomatis membatasi kecepatan kereta menjadi 120 km/jam. Pada kondisi
hujan lebat dengan debit mencapai sekitar 80 mm per jam, kecepatan
Whoosh akan dibatasi lebih jauh hingga 45 km/jam untuk memastikan
perjalanan tetap aman.
Seluruh data sensor terhubung dengan
Centralized Traffic Control (CTC) yang menetapkan batas kecepatan secara
otomatis. Bila satu sensor mengeluarkan alarm, pembatasan kecepatan
akan diterapkan pada area di antara sensor tersebut dan sensor terdekat
berikutnya di kedua arah jalur. Mekanisme ini memastikan kereta melintas
dalam kondisi aman, terutama karena hujan lebat dapat mempengaruhi
jarak pandang masinis maupun membawa benda asing ke area jalur.
“Dengan
instruksi tersebut, masinis akan menurunkan kecepatan sesuai batas yang
ditetapkan. Apabila batas kecepatan terlampaui, sistem Automatic Train
Protection (ATP) akan aktif dan menghentikan kereta secara otomatis demi
keselamatan,” jelas Eva.
Ketika curah hujan mulai turun dan
debitnya kembali mencapai sekitar 20 mm per jam atau lebih rendah selama
periode tertentu, barulah kecepatan dapat dinaikkan kembali secara
bertahap. Peningkatan kecepatan ini hanya dapat dilakukan setelah
petugas prasarana melakukan pengawasan maupun pemeriksaan lapangan dan
memastikan lintasan dalam kondisi aman. Selain itu, sistem juga harus
mengeluarkan notifikasi penormalan sebelum pembatasan dicabut
sepenuhnya.
Eva menegaskan bahwa seluruh prosedur tersebut
merupakan bagian dari sistem keselamatan canggih yang telah diterapkan
KCIC sejak awal operasional Whoosh.
“Seluruh perangkat, sensor,
dan sistem pengendali otomatis ini bekerja bersama untuk menjaga
keselamatan penumpang. Dengan teknologi ini, Whoosh dapat tetap
beroperasi secara aman dan terkendali meskipun cuaca berubah-ubah,”
tutupnya.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat
menghubungi Customer Service di stasiun atau Contact Center KCIC melalui
150909, WhatsApp chat ke 0811-8888-111, email ke
cs@kcic.co.id, serta melalui DM ke Instagram @keretacepat_id.