DUMAI, RIAUGREEN.COM - Persoalan banjir dan pasang air rob di kota Dumai tidak lepas dari buruknya rencana pembangunan drainase. Pembangunan drainase diduga kuat, tanpa rencana yang matang bahkan terkesan asal jadi.
Selain itu, minimnya anggaran pemeliharaan terhadap drainase juga menjadi faktor utama penyebab banjir tidak pernah bisa diatasi.
"Selama ini, Pemerintah hanya bisa membangun tapi minim pemeliharaan," ungkap Dahlan ketua RT 5 Kelurahan Dumai Kota.
Menurut Dahlan, Pemerintah sebaiknya memiliki terobosan dengan mencari akar persoalan banjir, jangan hanya bisa membangun namun tidak siap dalam pemeliharaan.
"Untuk mempermudah pemeliharaan pemerintah harus siapkan pompa penyedot drainase, karena dengan pompa semua pasir di dalam parit bisa diangkat dan ditampung dalam wadah, sehingga badan jalan tidak kotor," tegas Dahlan.
H Hamidi Hasan, memiliki pendapat yang nyaris sama, mengatasi banjir rob dan air tergenang saat hujan, pemerintah harus menyiapkan anggaran pemeliharaan drainase, selama ini, drainasse baik di dalam kota maupun perkampungan sesak dengan sampah dan pasir. "Jika drainase dibiarkan tanpa pemeliharaan rutin otomatis drainase dipenuhi sampah dan pasir. Itu bisa kita lihat dengan mata telanjang," jelas Hamidi.
Selain itu , dirinya berharap pemerintah menyiapkan anggaran rutin pembersihan drainase di setiap kelurahan agar drainase yang sudah dibangun dapat dibersihkan berkala, "Dengan pemeliharaan rutin di setiap kelurahan, saya yakin dapat mengurangi banjir dan air tergenang kala hujan," jelasnya.
Andi Mawardi warga Dumai kota, berpendapat Pemerinath sebaiknya membentuk satgas pendalian banjir yang terdiri dari unsur masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat dengan sendirinya menimbulkan sense of belonging. Dengan demikian terbangun sinergisitas antara pemerintah dan masyarakat. "Tentunya, keberadaan satgas pengendalian banjir ini dapat membantu Pemerintah dan mempermudah mewujudkan program pengendalian banjir," jelas Andi.