Saat melakukan penianjauan tersebut, Edy Nasution, didampingi Kadis Bina Marga PUPR Riau, Kabiro Pembangunan Setdaprov Riau, Al Zuhra, Camat Kuala Cintaku, dan pihak terkait lainya di Inhu.
Edy Nasution mengatakan, longsor yang terjadi di jalan lintas Inhu-Inhil Dusun Suka Mulya ini sangat mengkwatirkan yang dalam jarak waktu dekat bisa makin melebar ke badan jalan. Tambah lagi jalan lintas ini juga banyak kendaraan truck bermuatan berat yang juga bisa menjadi pemicu terjadinya longsor.
"Ini harus segera diantisipasi, karena ini kewenangannya di Pemerintahan Pusat kita akan segera komunikasikan, agar bisa segera ditindaklanjuti. Karena jalan ini juga merupakan akses utama menghubungkan dua daerah yang bisa terisolir jika terjadi putus," kata Edy Nasution.
Panjang jalan longsor tersebut, mencapai sekitar 10 hingga 20 meter, sedangkan yang mengalami retak hampir mencapai 100 meter. Longsor tersebut, Edy Nasution, terjadi akibat abrasi aliran sungai yang juga harus bisa diantisipasi kedepannya.
"Lokasi ini sebelumnya juga sudah pernah ditinjau lansung oleh gubernur Riau. Maka itu kita akan komunikasikan lagi dengan balai Kementrian PU yang ada di Riau. Sehingga perbaikannya bisa segera dilaksanakan," ujarnya.
Sementara Kabid Bina Marga PUPR Riau, Ali Subagio, mengatakan, Provinsi Riau memang tidak bisa berbuat apa-apa karena terkendala kewenangan ada Pemerintah Pusat.
"Kewenangannya ada pada Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS), kita
akan koordinasikan lagi seperti apa. Karena sesuai koordinasi sebelumnya
belum ada pengangguran ditahun 2022 ini," kata Ali. (mcr)