DUMAI, RIAUGREEN.COM - Awaludin, Ketua Aliansi Masyarakat Bukit Kapur menduga lokasi tempat penimbunan limbah B3 milik CV Jasa Sahabat Abadi merupakan jenis limbah berbahan bahaya dan beracun yang biasa disebut Spent Bleaching Earth (SBE).
Limbah padat B3 jenis ini merupakan hasil dari industri pengolahan minyak kelapa sawit yang ada dikota Dumai "Kuat dugaan Limbah B3 jenis SBE ini merupakan hasil dari industri sawit di daerah lubuk gaung," ungkap Awaludin.
Menurut Awaludin, limbah padat B3 jenis SBE ini, banyak mengandung minyak dan komponen berbahaya seperti logam berat.
Dikatakan Awaludin, limbah ini dihasilkan dari proses pemucatan dan pemurnian minyak, serta dikategorikan B3 jika kandungan minyaknya di atas 3%. "SBE harus dikelola secara khusus untuk mencegah pencemaran lingkungan dan kesehatan, Bukan ditumpuk seperti CV JSA. Sehingga berdampak pada manusia dan lingkungan hidup," ujarnya.
Selanjutnya, Awaludin menjelaskan, SBE mengandung minyak kelapa sawit (sekitar 20-40%) yang membuatnya mudah terbakar dan berisiko jika tidak ditangani dengan benar.
Selain itu, limbah ini juga dapat mengandung logam berat seperti timbal, merkuri, dan kadmium, yang bersifat persisten dan berbahaya bagi lingkungan.
Dampak Lingkungan dan Kesehatan
"Pengolahan limbah b3 jenis SBE tidak sembarangan, karena dapat mencemari tanah, air, dan menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia karena sifat persistennya," ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah setempat serius menyikapi persoalan ini, karena dampaknya bukan hanya terhadap lingkungan semata tapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia, "Jangan tunggu masyarakat menjadi korban akibat ulah keserakahan CV JSA," tegas Awaludin. (saf)