DUMAI, RIAUGREEN.COM - Penyelundupan 2,5 juta bungkus rokok ilegal tanpa cukai dari Thailand yang berhasil digagalkan Tim Gabungan TNI AL di Perairan Kuala Selat Akar Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada Sabtu (21/6/2025) menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat, bahkan terkesan penuh misteri.
Pasalnya, hingga kini keberadaan hasil tangkapan rokok oleh TNI AL tersebut belum ada informasi yang valid.
informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan jika pihak Bea Cukai Dumai menyimpan rapat informasi tentang keberadaan rokok hasil tangkapan tersebut bahkan pihak Bea Cukai sendiri mengaku belum mendapat informasi keberadaan rokok ilegal tersebut.
"Saya belum mengetahui soal penyerahan barang bukti tersebut, saya baru terima realese berita penangkapan saja, " ungkap Dedi Husni , Humas Bea Cukai Dumai, Senin (8/9).
Kendati demikian, dirinya berjanji akan mencari informasi lebih lanjut. "Saya akan cek dulu, setahu saya baru realese berita yang kami terima. Jika ada info akan kami kabarkan lagi," ungkap Dedi
Ketika di hubungi kembali, selasa (9/9) menyangkut keberadaan rokok ilegal hasil tangkapan TNI AL itu, Dedi Husni tidak menjawab panggilan.
Hasil rangkuman beberapa sumber dilapangan menunjukan belum ada data yang pasti soal keberadaan rokok ilegal hasil tangkapan tersebut.
"Bea Cukai seperti sengaja menutup informasi ke publik terkait keberadaan hasil tangkapan rokok ilegal oleh pihak TNI AL," ungkap Ketua Transparansi Anggaran Negara Riau, Fatahudin SH.
Menurut Fatahudin SH , Bea Cukai berkewajiban memberikan informasi seluas luasnya kepada publik. Karena publik berhak tahu sesuai undang undang keterbukaan publik, "Bea Cukai harus terbuka ke publik, Jangan mencoba untuk menutupinya." ujar Fatahudin, SH.
Apalagi tambah Fatahudin, pihaknya menduga ada upaya dari pihak pihak tertentu sengaja mengaburkan untuk kepentingan lain.
"Saya mencium aroma busuk atas keberadaan hasil tangkapan rokok ilegal itu, karena Bea Cukai sendiri mengaku belum tahu adanya penyerahan barang bukti. Ini kan aneh. Mustahil Bea Cukai tidak tahu," ungkapnya.(saf)