BENGKALIS, RIAUGREEN.COM - Seorang nelayan yang mengaku warga negara Myanmar ditemukan Nelayan warga desa Kuala Alam. Warga Negara Myanmar tersebut terdampar dan mengapung di Perairan Kuala Alam, Selat Bengkalis, Kabupaten Bengkalis dalam keadaan hidup, Rabu (12/2/19) kemarin pada pukul 15.00 WIB.
Setelah diselamatkan nelayan Desa Kuala Alam dalam kondisi mengapung kemudian warga Myanmar tersebut diserahkan ke aparat Kepolisian Perairan (Polair) Polres Bengkalis.
Dari identitas warga negara Mnyanmar itu, bernama Kyaw Kyaw Mie atau Cocom Bo (38). Dia diketahui bekerja di Nagara Malaysia dan berasal dari Dawi (dibaca Dawei), Myanmar.
Kapolres Bengkalis AKBP Yusup Rahmanto, S.I.K melalui Kepala Satuan Polair AKP Yudhi Franata S.I.K ketika dikonfirmasi membenarkan laporan adanya seorang warga negara Myanmar ditemukan hanyut di Perairan Kuala Alam, Selat Bengkalis.
"Bersangkutan mengaku dari Myanmar dan masih kita lakukan penyelidikan intensif, dan akan berkoordinasi dengan pihak Imigrasi,"ujar Kasat, Kamis 14 Februari 2019.
Masih kata AKP Yudhi, warga Myanmar itu ditemukan oleh nelayan Desa Kuala Alam sedang mengapung hanya mengenakan celana dalam dan membawa dokumen yang tersimpan dalam kantong plastik miliknya.
Sementara itu, Cocom Bo saat ditemui sejumlah wartawan di Markas Polair Bengkalis menyampaikan dengan sedikit-sedikit menggunakan bahasa Melayu, mengaku sebelum hanyut di Selat Bengkalis, dirinya bersama 5 orang lainnya sedang menjaring di Perairan Selat Malaka dan kemudian diamankan menurutnya (polisi laut), dan ditarik ke wilayah Indonesia.
Karena alasan takut di penjara tiga tahun, sampai di sekitar Perairan Selat Bengkalis, dirinya nekad terjun ke laut dan hanyut sampai di Perairan Kuala Alam kemudian diselamatkan nelayan tempatan.
"Tiga jam berenang, sebagai nelayan, kapten kapal bekerja di Hutan Melintang Teluk Intan, Perak Malaysia dan sudah sekitar 7 tahun,"ungkapnya menceritakan.
Cocom Bo juga menyampaikan, dirinya sebelumnya bersama empat orang rekannya. Empat orang rekannya lainnya sudahpun ditangkap oleh pihak polisi laut.
Sedangkan, kapal motor yang digunakan untuk menangkap ikan oleh warga Myanmar ini, dari pengakuannya diperkirakan lebih dari muatan 60 ton. (wra)