• Home
  • Pekanbaru
  • Joe Taslim Kampanyekan Perlindungan Harimau Sumatera di Riau

Joe Taslim Kampanyekan Perlindungan Harimau Sumatera di Riau

Selasa, 24 Mei 2016 | 17:45
foto ferizal
Joe Taslim dan Bayu dalam kunjungannya ke Riau untuk mengkampanyekan perlindungan Harimau Sumatera
PEKANBARU, RIAUGREEN.COM - Joe Taslim dan Bayu, bangga menjadi Warrior Harimau Sumatra yang berkampanye pentingnya melestarikan hewan yang dilindungi dan langka tersebut. Joe Taslim merupakan Aktor laga Indonesia yang kini sudah merambah Hollywood.

Joe Taslim terlibat di WWF Indonesia dan selalu bertualang mengkompanyekan pentingnya perlindungan hewan-hewan langka.

"Saya terlibat menjadi warrior Tiger Sumatera dari tahun 2013, namun baru pertama kali saya terjun langsung ke lapangan, minggu kemarin saya dari kawasan hutan Bukit Rimbang Baling," ujar Joe Taslim kepada RiauGreen.com saat bertemu dengan media di Lick N Latte Cafe, Pekanbaru, Selasa (24/5/2016).

Saat ia berada di Pekanbaru, ia bercerita tentang pengalamannya di hutan Bukit Rimbang Baling, Kabupaten Kampar, Riau tersebut. Katanya, penduduk disana ramah enak diajak bicara dan mereka sepertinya menyatu dengan alam dan marga satwa disana, "Ini sangat menakjubkan," ujarnya.

Dikatakannya, sebagai putera kelahiran Sumatera, yang lahir di Palembang, kita semua sebenar nya harus sama-sama terpanggil dan merasa bertanggung jawab untuk melindungi populasi hewan-hewan langka agar tidak punah, mari kita menjadi warrior bagi Harimau sumatara, orang huta, Gajah dan hewan lainya.

Joe katakan, sebagai Warrior Harimau Sumatra harapannya dari teman-teman media sosial bisa sama-sama mensosialisasikan pentingnya menjaga marga satwa dan perlindungan hewan-hewan langka, biar lembaga dan masyrakat peduli. 

"Harimau Sumatra hanya ada di daerah kita, tidak ada di daerah bahkan negara lain, kita kecewa dengan adanya pemburuan liar yang hanya merusak dan membuat punah populasi dan bukan hanya Harimau juga termasuk hewan lain," tuturnya.

Sementara, Syamsidar Humas WWF Riau menyampaikan semoga dengan adanya publik figur yang mengkompanyekan perlindungan marga satwa, maka meningkatkan keperdulian masyrakat. Dan maraknya kejahatan perdagangan hewan liar hari ini hendaknya adanya penegasan hukum yang intensif agar perburuan satwa populasinya terjaga.

"Nah terkait mengenai perdagangan hewan liar ini tidak hanya di provinsi aja bahkan lintas provinsi apalagi kita yang di Riau tempat nya strategis seperti di temukan perdagangan dari Aceh gading gajah yang hari ini di Resrem Polda Riau," terangnya.

Hendaknya, kepada pihak hukum agar bisa memberi hukuman yang berat agar perusak satwa liar bisa mendapatkan efek jera yang mana selama ini maksimal bagi pemburu hewan itu 5 tahun dan itu juga jarang terjadi, terkadang cuma 1 atau 2 tahun, kan ini tidak bisa membuat mereka jera, ujarnya lagi.

Harapannya, kepada semua pihak bisa menjaga habitat dan marga satwa agar keberlangsungan hidup merek bisa berjalan baik, yang mana sekarang hidup mereka terancam, "Kita di WWF selalu melakukan patroli dalam konservasi dan menjaga populasi hewan yang sudah langka ini.
Di Sumatra untuk harimau itu sekitar 400 ekor, yang mana kita juga khawatir jika hari ini kesadran masyrakat tidak peduli, bisa jadi mereka tidak bisa bertahan hidup. Mari sama - sama kita melindungi mereka dan merasa mereka juga bagian dari kita semua," tutupnya. (fer)


BERITA LAINNYA
Pelatihan GTA Tingkatkan Kompetensi ASN
Senin, 25 Maret 2024 | 21:03
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top