DUMAI, RIAUGREEN.COM - Ironis, sejumlah aparat negeri sipil di lingkungan pemerintah kota Dumai ditenggarai hidup dengan harta melimpah, meski hanya tergolong pegawai rendahan.

Hal ini, membuat tanda tanya besar di kalangan masyarakat, baru beberapa tahun menduduki  jabatan setara kepala bidang sudah memiliki beberapa kendaraan roda empat, rumah petak hingga kos-kosan dengan jumlah miliaran rupiah, "Setingkat Kabid yg baru menjabat 2 tahun sudah bisa memiliki rumah kos kosan mewah di beberapa tempat berbeda, setiap lokasi, satu rumah kosnya memiliki kamar 10 pintu,  dengan sewa perbulan diperkirakan RP 1.000.000, hingga RP 1.500.000," papar Syahdan

Bahkan yang mirisnya lagi tenaga honor di salah satu instansi terkait, bisa memiliki kendaraan roda empat lebih dari satu, padahal, gaji seorang tenaga honorer tidak lebih dari RP 1.500.000, perbulan. Namun penghasilan bisa melebihi seorang kepala dinas dengan golongan III bahkan golongan II. 

"Fantastis! Meski pangkat hanya kopral namun pendapatan bisa melebihi seorang jenderal," ungkap Ali Muhamadin, warga kota Dumai dalam kelakarnya di sebuah warung kopi.

Menurut Ali Muhamadin, dirinya tidak heran dengan pendapatan tenaga honorer tersebut, selain merupakan anak emas salah seorang Kepala Dinas , tenaga honorer tersebut ditempatkan di tempat yang basah.

"Wajar jika tenaga honorer tersebut berlimpah rezeki, karena ditempatkan di tempat basah," Papar Ali.

Selain tercatat sebagai tenaga honorer tetap, atasannya pun  mempercayainya sebagai kordinator gula gula. Gula gula merupakan istilah, mereka dalam mencari uang tambahan selain gaji tetap. Berdasarkan, data dihimpun media ini, seharinya pendapatan dari mengelola gula gula tersebut disinyalir mencapai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Dan itu, disinyalir disetorkan ke atasannya sebagai penghasilan tambahan. (saf)