JAKARTA, RIAUGREEN.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya mengungkapkan kesukaannya minum Bir pletok, yang tak lain dan tak bukan adalah minuman khas Betawi.
Ungkapan kesukaan itu dilontarkan sang Gubernur sesaat setelah ia menghadiri acara Pagelaran Seni Budaya Betawi di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. "Rasanya (Bir Pletok) top pokoknya," kata Ahok sambil tersenyum di Setu Babakan, Jakarta Selatan, kemarin.
Sebelum menyampaikan pidato di hadapan warga, Sekali teguk Ahok meminum habis segelas penuh Bir pletok yang telah disediakan pihak panitia penyelenggara. Panas cuaca saat acara berlangsung jadi alasan Ahok meminum habis dan cepat segelas pletok.
Minuman asli Betawi ini tak mengandung alkohol di dalamnya. Justru sebaliknya, minuman ini justru bermanfaat buat kesehatan. Bir pletok dibuat dari berbagai rempah yaitu sereh, kapulaga, jahe gajah, kayu manis dan kayu secang.
Dalam kesempatan yang sama, Ahok juga menyampaikan harapannya agar sanggar-sanggar budaya Betawi dapat melatih warga untuk bisa membawakan musik khas Betawi dengan jumlah personil yang sedikit kedepannya. Termasuk melestarikan panganan dan minuman khas betawi, untuk tetap diperkenalkan kepada generasi berikutnya.
Selain pletok, suami Veronica Tan itu ingin membawa membawa seniman musik khas Betawi ke beberapa acara. Namun terkendala oleh banyaknya personil yang dibutuhkan dalam mementaskan kebudayaan Betawi itu.
"Jadi kami harapkan makin banyaknya kegiatan-kegiatan (kesenian) Betawi seperti ini jadi bisa dibuat minimal juga jumlah orangnya, dan instrumen musik tertentu bisa dimasukkan juga untuk dimainkan di keyboard," kata Ahok.
Sebelumnya, Ahok kembali meluapkan kekecewaannya saat blusukan ke lokasi pembangunan proyek Balai Betawi di kawasan Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin. Ia marah ketika mengetahui banyaknya kekurangan yang ia lihat pada proyek pembangunan Balai Betawi yang telah dilakukan sejak 2012 silam.
Dalam blusukannya tadi, Ahok menyoroti tidak adanya air di kolam dalam Balai, kebocoran di beberapa sisi gedung, dan buruknya kualitas kayu yang terpasang pada bangunan Balai Betawi tersebut. Ia pun menuduh pihak kontraktor telah 'bermain' dalam melakukan pekerjaan pembangunan di selatan Jakarta itu.
"Makanya saya bilang ini terlalu banyak pembiaran, harusnya kalau ada pembangunan rumah budaya seperti ini harus diisi. Jadi tidak boleh cuma memikirnya proyek, bangun, atas nama Betawi tapi tidak dipakai. Coba saja lihat berantakan seperti itu padahal uangnya habis Rp 100 miliar lebih," kata Ahok.
Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, kualitas pembangunan gedung yang berdiri di atas lahan seluas 32 hektar itu memang dapat dikatakan buruk.
Terlihat beberapa sisi bangunan telah mengalami kebocoran saat blusukan Ahok tadi. Selain itu, kayu-kayu yang terpasang sebagai alas bangunan juga banyak yang sudah bengkok karena tidak terpasang dengan benar.
"Ini tidak mungkin kolamnya kosong, coba sudah berapa kali hujan di sini. Masa kolamnya ga ada air begini. Ini (kolamnya) pasti bocor. Tidak benar ini," ujar Ahok.
Rencananya, kompleks Balai Betawi tersebut akan digunakan sebagai lokasi pergelaran budaya-budaya Betawi jika sudah selesai nantinya. Proses pembangunan Balai pun direncanakan akan selesai pada 2015 ini. (red)
Source: cnnindonesia