RIAUGREEN.COM - Polda Jambi mengidentifikasi lebih banyak korban dalam kasus rudapaksa yang melibatkan Eza (19), seorang mahasiswa. Kasus ini muncul setelah Eza ditangkap atas tuduhan merudapaksa RV (18), seorang teman sesama siswa di sebuah perguruan tinggi swasta.

Menurut Kombes Pol Andri Ananta, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jambi, pihaknya telah mengidentifikasi beberapa nama yang diduga menjadi korban Eza. Hingga saat ini, para korban belum melaporkan kejadian secara resmi kepada polisi.

Andri mengatakan, "Kami baru menemukan nama-nama tetapi belum bertemu langsung dengan mereka. Kami akan berusaha mendekati para korban yang teridentifikasi dan mendorong mereka untuk membuat laporan."

Andri juga mengatakan bahwa korban masih dapat berbicara dengan penyidik sebelumnya, meskipun kondisi terakhir korban RV belum diperbarui. Polisi bersedia mendampingi PPA dan instansi terkait jika diperlukan.

Menurut AKBP Kristian, Subdit Renakta Polda Jambi, Eza diduga melakukan rudapaksa terhadap RV setelah mengikuti acara organisasi mahasiswa pecinta alam.

Meskipun pelaku tiba di lokasi dan melakukan rudapaksa, dia memaksa korban untuk pulang bersamanya. Korban segera menghubungi seniornya dan melaporkan kejadian tersebut.

“Korban langsung menghubungi seniornya dan menceritakan peristiwa tersebut setelah kejadian,” kata Kristian.

Di depan senior, Eza mengakui perbuatan bejatnya. Penyidik juga menemukan beberapa video syur di handphone pelaku, yang menampilkan berbagai wanita.

Ada empat wanita yang telah diidentifikasi berdasarkan video yang ditemukan. Kami akan memeriksa lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada unsur pidana dalam kasus ini, kata Kristian.

Polisi berharap korban potensial lainnya segera melapor ke Polda Jambi atau kepolisian setempat. Pelaku masih ditahan untuk proses hukum lebih lanjut, demikian dikutip dari tribunnews.