- Home
- Dunia
- Demonstran di Sri Lanka Bakar Rumah Perdana Menteri Setelah Sebelumnya Duduki Istana Presiden
Demonstran di Sri Lanka Bakar Rumah Perdana Menteri Setelah Sebelumnya Duduki Istana Presiden
Senin, 11 Juli 2022 | 19:15
Setelah Duduki Istana Presiden, Demonstran di Sri Lanka Bakar Rumah Perdana Menteri Demonstran serbu dan terobos rumah presiden Sri Lanka. Foto/dok : REUTERS/Dinuka Liyanawatte
RIAUGREEN.COM - Demonstran anti pemerintah di Sri Lanka tidak hanya menerobos istana presiden, tapi membakar rumah pribadi Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe pada Sabtu (9/7) malam. Massa merangsek ke rumah PM beberapa jam setelah Wickremesinghe mengumumkan akan mundur dari jabatannya.
"Untuk memastikan keberlanjutan pemerintahan termasuk keselamatan semua warga negara, saya menerima rekomendasi terbaik para pemimpin partai hari ini, untuk memberi jalan untuk pemerintahan semua partai," jelas Wickremesinghe di Twitter, mengutip dari laman Sky News, Minggu (10/7).
Dia memutuskan mundur setelah ribuan orang turun ke distrik komplek pemerintahan di ibu kota Kolombo, meneriakkan slogan menentang presiden dan membongkar barikade polisi untuk menembus rumah Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Polisi mengeluarkan tembakan ke udara tapi tidak bisa menghentikan kemarahan massa yang mengelilingi istana presiden. Menurut sumber dari rumah sakit, sedikitnya 39 orang, termasuk dua polisi, terluka dalam kericuhan tersebut.
Massa juga berkumpul di luar Sekretariat Presiden, kantor presiden, dan rumah perdana menteri. Menurut sumber dari Kementerian Pertahanan, Presiden Gotabaya dan PM Wickremesinghe telah dipindahkan ke lokasi yang aman sebelum massa menyerbu.
Wickremesinghe ditunjuk sebagai PM pada Mei, menggantikan Mahinda Rajapaksa, kakak dari Gotabaya. Dia memutuskan mundur setelah memanggil semua pimpinan partai politik dan menggelar rapat darurat.
Sri Lanka, negara berpenduduk 22 juta jiwa, tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam tujuh dekade terakhir. Menipisnya cadangan devisa membuat negara ini tidak bisa mengimpor bahan bakar, makanan, dan obat-obatan. Harga berbagai barang kebutuhan meroket, BBM mengalami kelangkaan. Banyak pihak menyalahkan Gotabaya atas krisis ini. Gotabaya juga telah menyatakan akan mengundurkan diri pada 13 Juli pekan depan.(***)
BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR