KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Malaysia akan menjadi tuan rumah Kuala Lumpur Sustainability Summit (KLSS) 2025 pada tanggal 14 hingga 16 Oktober di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC). Acara regional penting ini akan mempertemukan para pemimpin dari seluruh Asia Tenggara dan kawasan lainnya untuk mendorong aksi nyata dalam menghadapi perubahan iklim dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Diselenggarakan oleh Kementerian Sumber Asli dan Kelestarian Alam (NRES) serta Kementerian Ekonomi (KE), dan dipimpin oleh Malaysian Green Technology and Climate Change Corporation (MGTC) serta Pusat SDG Negara, puncak acara ini akan menghadirkan lebih dari 400 peserta dari kalangan pemerintah, pelaku bisnis, akademisi, dan masyarakat sipil.

Dengan tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan”, KLSS 2025 menempatkan Malaysia sebagai suara utama dalam mempromosikan ketahanan iklim dan transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Forum ini akan menjadi wadah dialog, pertukaran pengetahuan, dan tindakan konkret yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs).

“Asia Tenggara berada di titik balik yang krusial. Jendela kesempatan untuk bertindak semakin menyempit, dan keputusan yang kita buat dalam dekade ini akan menentukan masa depan bersama. KLSS 2025 bukan hanya tempat diskusi, tapi merupakan gerakan untuk mengubah ambisi menjadi aksi nyata. Kami ingin beralih dari ide konseptual ke implementasi konkret, dari komitmen ke hasil yang terukur. Melalui forum ini, kami berharap tercipta kolaborasi nyata yang menghadirkan solusi di lapangan, memberdayakan komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah untuk membangun kawasan yang lebih tangguh, inklusif, dan berkelanjutan,” ungkap Saiful Adib Abdul Munaff, Pejabat CEO Group MGTC, dalam rilisnya, Senin (13/101/2025).

KLSS 2025 akan mempertemukan peserta-peserta terkemuka, termasuk para pemimpin ASEAN, pejabat senior pemerintah, pemikir global, serta pakar internasional. Mereka akan bergabung bersama para pemimpin eksekutif (C-suite), pemodal, akademisi, aktivis muda, serta perwakilan dari masyarakat sipil.

Forum ini akan menampilkan pidato kunci dan dialog dengan tokoh-tokoh internasional ternama seperti H.E. Selwin Charles Hart, Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Aksi Iklim dan Transisi Berkeadilan; Robert Gass, Koordinator Residen ad interim PBB untuk Malaysia, Singapura, dan Brunei; serta Sadewo Trilastiono Bn Soedarso, Bupati Banyumas, Indonesia.

KLSS juga akan menampilkan tokoh-tokoh nasional Malaysia, termasuk YB Datuk Seri Johari Abdul Ghani, Menteri Perladangan dan Komoditas sekaligus Menteri Bertindak Sumber Asli dan Kelestarian Alam; Dato' Seri TPr. (Dr.) Maimunah Mohd Sharif, Wali Kota Kuala Lumpur; Izlyn Ramli, CEO Maybank Foundation; Gurdip Singh, CEO CIMB Bank Malaysia; dan Anita Ahmad, CEO Yayasan MySDG.

Salah satu sorotan utama dalam program ini adalah MGTC x Bloomberg Series, yang akan menyajikan wawasan riset eksklusif dan diskusi panel tentang keuangan berkelanjutan dan transisi energi, dengan pembicara seperti Eric Kane, Nadia Humphreys, Felix Kokasih, dan pakar Bloomberg lainnya. Topik diskusi meliputi ketahanan pasar, transformasi sektoral, pemberdayaan komunitas, diplomasi iklim, inovasi yang dipimpin oleh kaum muda, dan ekonomi sirkular. Para pemimpin korporat, penggerak perubahan akar rumput, dan aktivis muda akan berbagi solusi praktis dan pengalaman dalam membangun komunitas yang tahan terhadap perubahan iklim.

Puncak acara akan ditutup dengan presentasi berjudul “This Decade Decides” oleh Prof. Jeffrey Sachs, Presiden UN Sustainable Development Solutions Network (SDSN), yang akan menekankan urgensi aksi global yang tegas dalam dekade penting ini bagi keberlanjutan planet kita.

KLSS 2025 tidak hanya menjadi forum percakapan, tetapi juga akan menghasilkan dampak nyata. Forum ini akan ditutup dengan pengumuman Deklarasi Kuala Lumpur untuk Ketahanan Iklim, sebuah komitmen bersama untuk mempercepat upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Selain itu, KLSS Thought Leadership Impact Report akan merangkum wawasan dan praktik terbaik dari pemerintah, sektor bisnis, dan masyarakat sipil, yang dapat menjadi rujukan dalam memajukan agenda keberlanjutan masing-masing.

Sebagai Ketua ASEAN tahun 2025, Malaysia berkomitmen untuk memperkuat suara negara-negara Asia Tenggara, menjamin kesetaraan dalam aksi iklim global, dan memperkokoh kepemimpinan kawasan. KLSS 2025 merupakan seruan untuk bertindak, yang menyatukan pembuat kebijakan, pelaku bisnis, akademisi, masyarakat sipil, dan generasi muda dalam merumuskan solusi menuju masa depan yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.