• Home
  • Bengkalis
  • Proyek Pembangunan IPLT Duri Diduga Boros Anggaran

Proyek Pembangunan IPLT Duri Diduga Boros Anggaran

Rabu, 15 Juni 2016 | 13:16
Plank informasi telah ada, namun menyertakan volume kerja
DURI, RIAUGREEN.COM - Proyek Pekerjaan pembuatan Kolam IPLT (Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja), yang sebelumnya diduga siluman, saat ini telah terpampang plank informasi.

Dari pengamatan RiauGreen.Com, Pekerjaan yang terletak di KM 9 Kulim, Jalinsum Duri-Dumai, merupakan Pembangunan Proyek IPLT Kota Duri Kabupaten Bengkalis.

Tertera atas nama PT Bandar Harapan Utama (BHU) Padang, Konsultan Supervisi PT TRI KARYA. Pembiayaan dari APBN 2016 sebesar Rp. 3.091.000.000 dengan 150 hari kelender. Anehnya dalam plank informasi, tidak mencantumkan Volume pekerjaan.

Namun ditilik dari awal pelaksanaan kegiatan, perusahaan ini diduga kurang memahami persodur sebuah proyek. Hingga hasil dan kwalitas pekerjaan kelak banyak diragukan masyarakat, demikian diungkapkan LSM BIN Si Jali Koto.

"Dari awalnya saja sudah buram, dan ini butuh pengawasan yang sangat teliti, jangan sampai jauh dari yang diharapkan pemerintah daerah," sebut LSM BIN Si Jali Koto.

Besarnya Anggaran yang dikucurkan dengan target pekerjaan diduga ada Mark-Up dan merupakan kebijakan petinggi negeri ini. Pekerjaan telah berjalan lebih kurang sebulan sudah mencapai 30 % dengan tukang sekitar 20 orang.

Bila diperhitungkan bila benar hanya 4 Unit Kolam, maka anggaran 3 miliar lebih, maka dalam hal ini di duga terjadi pengelembungan Anggaran. Dan ini sangat terindikasi pemborosan pada saat prekonomian kurang stabil.

Perusahaan dalam hal ini juga memakai seluruhnya, tenaga pekerja dari Jambi dan Bengkulu.
Hal ini sangat miris dan jauh dari harapan Bupati Bengkalis, pada berbagai kesempatan menghimbau agar pihak perusahaan Swasta/ kontraktor lebih memberdayakan tenaga lokal.

Apalagi dalam hal pembuatan Kolam Sefty Tank yang terbilang dominan pekerja kasar (tukang bangunan biasa), berada di Kecamatan Mandau.

Dalam hal ini pemerintah Pusat maupun Provinsi Riau secara tidak langsung ikut andil dalam menambah pengangguran.

Semestinya pemberdayaan masyarakat lokal lebih baik dan lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya, dibandingkan orang dari luar daerah.

Dan yang mesti diingat segala konsekwesi dari proyek ini tetap berdampak pada warga tempatan. Keberadaan lokasi terbilang masih berada di pemukiman warga.

Disaat menjelang Idul Fitri banyak Masyarakat Mandau mendambakan  pekerjaan, dan berharap dapat merayakan Lebaran dengan pemasukan,  tanpa pandang bulu jenis pekerjaan asal halal.

Namun sangat disayangkan PT Bandar Harapan Utama,  justru tidak merasakan beban mereka dengan tidak memberi kesempatan bekerja di tempat ini.

"Sudah pernah saya tanya, biar diberi kesempatan ikut bekerja, meraka bilang sudah penuh ternyata warga dari luar Provinsi, lagi " kesal Firman, warga pematang Obo, Kecamatan Mandau.

Dengan Anggaran yang cukup tinggi pembuatan Kolam Sefty Tank diduga ada pembengkakan Anggaran dan hal ini mesti dikaji ulang. Sangatlah aneh Pembuatan 4 unit Kolam IPLT yang pekerjaannya hanya mengandalkan mesin Molen dan besi memiliki aggaran yang cukup tinggi.

Jika sebelumya pihak dari Kontraktor beenama Azamuddin masih kelihatan di lokasi, hingga saat ini tidak muncul lagi sejak dipublikasikan RiauGreen Com. Semestinya peranan kontrol sosial dijadikan mitra dalam transfaransi sebuah program pada khalayak luas.

Berbagai komenyar Nityzen di FB mulai bermunculan, salah satunya tentang proyek APBN yang kurang diketahui dan menghargai pemerintah Daerah.

"Mungkin tu milik pembesar dan dari pusat, hingga di daerah tidak perlu pamit," cuitan salah satu Nitizen di Fb. (rat)

BERITA LAINNYA
Bengkalis Sudah Vaksin Sebanyak 531 Ekor Sapi
Rabu, 26 Februari 2025 | 11:57
Jenazah Basri Asal Pulau Rupat Tiba di Pekanbaru
Kamis, 30 Januari 2025 | 14:39
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top