INHU, RIAUGREEN.COM - Petani swadaya kelapa sawit di Inhu Riau akhir akhir ini banyak mengeluh dan menjerit akibat merosotnya harga buah kelapa sawit hasil perkebunan miliknya sendiri.

Yang mana harga TBS kelapa sawitnya dibeli oleh para toke yang mengaku selaku pemilik DO seharga Rp800/kg pecah dari  Rp900/ kg.

Hal ini dirasakan tidak adanya rasa keadilan harga ekonomi hasil produksi petani kebun yang didapat.

Akibat tidak stabilnya harga TBS Sawit tersebut, di sisi lain para toke sawit di lapangan yang datang ke petani kebun juga bervariasi harga penawaranya, ada yang Rp 850/kg adapula yang berani dengan terang terangan membeli Rp800/kg.

Sementara bila dikaji mereka mustahil tidak sama memiliki DO masing-masing untuk menjualnya ke sejumlah pabrik yang sama atau berbeda tempat Pabrik PKS yang ada di inhu atau pun pabri PT PKS di luar inhu dengan harga tinggi.

Sementara harga pembelian dari masing masing toke /pemilik DO seperti yang dirasakan petani merosot jauh dari yang di ketahui seberapa besar harga di tingkat pabrik pabrik tersrbut adalah diatas Rp.1000/ kg.

Hal tersebut seakan disinyalir ada permainan harga buah kelapa sawit  yang dimainkan oleh para toke toke pemilik DO semata, dimana peyani swadaya tersebut adalah pada umumnya masih tergolong individu individu bukan berkelompok di karenakan minimnya permodalan.

Berdasarkan pantauan media ini di lapangan bahwa keterpurukan harga TBS / buah kelapa sawit pada petani swadaya ini telah berlangsung lama lebih kurang 5 bulan terakhir merosot dari Rp1000 / kg, bahkan sampai saat ini masih menggila turunnya harga TBS sawit dimaksud.

Diharapkan pemkab inhu dapat melakukan perhatian terhadap petani swadaya yang ada terkait memperjuankan gonjang ganjingnya tentang penetapan harga HET TBS kelapa sawit yang sebenarnya hingga ke tingkat petani tidak semberono dalam melakukan transaksi pembelian buah kelapa sawit yang dilakukan oleh para pemilik DO yang ada.

"Sehingga harga TBS buah sawit di kalangan petani dimaksud dilapangan dapat stabil seperti yang di harapkan," ujar petani Junai warga pematang reba inhu.

Seiring dengan hal tersebut saat di konfirmasikan kepada ketua DPRD Inhu Miswanto melalui selulernya guna menyikapi terhadap terpuruknya harga TBS kelapa sawit swadaya masyarakat hingga ke level rp 800/kg di kalangan petani ?

Dirinya menyikapi, bahwa baiknya petani berkelompok dan kerja sama dengan pabrik, akan tetapi bagaimana pula kalau harga di pabrik juga hanya di level Rp1000/ kg nya brutto..? Harga tim Rp1.300, Ungkapnya lagi.

Sementara sekda kab inhu sampai saat berita ini di muat belum dapat dikonfirmasikan melalui selulernya ke nom hp 0813330×××××, di telpon sedang tidak aktif. (Buds)