DUMAI, RIAUGREEN.COM - Menarik dan terhenyak saat menakar bantuan dana Corporate Sosial Responsibility perusahaan di area pelabuhan Pelindo.
Tahun 2025, perusahaan menyiapkan bantuan sagu hati yang katanya Tunjangan Bantuan Sosial Lingkungan bagi seluruh anak yatim maupun piatu di kelurahan Buluh Kasab.
Buluh Kasab salah satu kawasan paling terdampak akibat aktivitas seluruh perusahan yang beroperasi di area pelabuhan Pelindo.
Menariknya, PT Pelindo selaku kordinator dalam mengumpulkan dana CSR perusahaan di kawasan pelabuhan Pelindo, tahun ini menyalurkan bantuan tunjangan sosial bagi anak yatim sebesar Rp 200 ribu ripiah untuk satu orang anak yatim di tiap Rukun Tangga.
"Bantuan yang kami terima dari PT Pelindo tahun ini, hanya bantuan bagi anak yatim sebanyak satu orang dengan nilai Rp. 200 ribu Rupiah," ungkap Denew Indra SE ketua RT 14 kelurahan buluh kasab.
Menurut Denew Indra, selain bantuan bagi anak yatim satu orang setiap RT, dirinya mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan lain dari PT Pelindo maupun perusahan di area pelabuhan.
Dulu sebelum Jonatan Ginting menjabat sebagai GM Pelindo, masyarakat mendapat bantuan sembako, penyediaan air bersih serta fasilitas kesehatan gratis setiap bulannya.
Namun kini, setelah Jonatan Ginting menjabat GM Pelindo, tidak ada lagi bantuan bagi masyarakat, alasannya jumlah perusahaan di area pelabuhan Pelindo berkurang.
"Mereka beralasan jumlah perusahaan kini hanya tinggal 7 saja. Itu hanya alasan, dulu hanya dua perusahaan yang ikut berpartisiapsi, kebutuhan masyarakat terpenuhi," terang Denew Indra.
Sementara, GM Pelindo Jonatan Ginting dalam siaran persnya di beberapa media online menyebutkan tahun 2025 ini, telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 500 juta rupiah.
"Kemana saja disalurkan bantuan tersebut, sementara kami merasa belum menerima. Jangan membohongi publik, bisa di pidana nanti," ungkap Wakil Ketua Forum RT sekota Dumai ini, Senin (3/11/2025).
Sementara Rizal Efendi, Ketua RT 04 kelurahan Dumai kota saat dikonfirmasi soal bantuan sosial dari CSR perusahaan pelabuhan Pelindo, mengaku sepanjang tahun 2025 lima tidak pernah mendapat bantuan dari PT Pelindo.
"Sumpah mampus, tidak ado bantuan dari Pelindo yang kami terima tahun ini. Yang ada hanya dapat habok," jelas Rizal dengan logat khas melayu yang kental.
Tahun 2024 kemaren, diakui Rizal untuk RT yang di pimpinnya, mendapat bantuan berupa kursi berjumlah 20 kursi. Setelah itu, tidak ada bantuan lain yang di terima masyarakat.
"Sayo pun tak tahu apo alasannyo. Kenapo tahun ini , PT Pelindo tidak menyalurkan CSR nya," ungkap Rizal.
Lurah Buluh Kasab, Suyono, saat dihubungi media melalui jaringan selularnya mengaku untuk tahun ini, kelurahan buluh kasab belum mendapat bantuan CSR dari perusahaan di area pelabuhan termasuk PT Pelindo. Kecuali bantuan atau sagu hati untuk satu orang anak yatim setiap RT sebesar Rp 200 ribu rupiah.
"Tahun ini, hanya bantuan sagu hati untuk satu orang anak yatim atau piatu di masing masing RT dengan nominal sebesar Rp 200 ribu per RT, yang lain belum ada," ungkapnya.
Sementara, jelas Suyono lagi, pihak PT Pelindo beberapa waktu lalu merencanakan akan memberikan bantuan berupa pemasangan air bersih PDAM untuk satu rumah di setiap RT. Dan membuag kartu BPJS untuk dua orang setiap RT.
"Saat rapat, para RT banyak yang menolak, karena rencana tersebut karena berpotensi menimbulkan konflik. Dan para RT menyarankan agar bantuan diganti berupa sembako saja," jelas Suyono.
Sedangnkan Lurah Dumai Kota Indrawan maupun sekretaris kelurahan belum berhasil dikonfirmasi, kendati sudah berulang kali dihubungi melalui jaringan selular dan pesan WA nya tidak membalas dan belum menjawab hingga berita ini dirilis.
Sementara, Nirwan, Manager Umum PT Pelindo Regional I Cabang Dumai, yang disebut sebut sebagai pihak yang bertanggungjawab dalam mengumpulkan dana CSR pwrusahaan pelabuhan, hingga saat ini, belum berhasil dihubungi. (saf)