RIAUGREEN.COM - Sejumlah pedagang kuliner malam Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) melakukan aksi pengibaran bendera putih. Aksi ini dilakukan karena mereka menyerah dengan keadaan selama pemberlakuan PPKM.
Pantauan detikcom, aksi mengibarkan bendera putih itu dilakukan oleh pedagang di Pajak Kedan, Komplek MMTC, Deli Serdang, Sabtu (24/7/2021). Sejumlah pedagang awalnya tampak mengikat bendera terbuat dari kain putih pada kayu yang telah disediakan. Lalu, mereka mengikat bendera itu di depan lapak masing-masing.
"Kami dari pedagang kuliner malam Kota Medan, kami adalah pedagang yang mulai bekerja malam hari, saat ini kami mengangkat bendera putih sebagai tanda kami menyerah kepada keadaan, bukan kami melawan pemerintah dalam memutus mata rantai COVID-19, sama sekali tidak ada kepikiran kami," kata perwakilan forum pekerja kuliner malam Kota Medan, Andi Cristop Simanjuntak kepada wartawan.
Andi mengatakan bahwa pihaknya taat kepada peraturan. Akan tetapi, selama ini peraturan tidak memihak kepadanya.
"Kami adalah rakyat yang taat kepada peraturan, tapi keadaan dan peraturan itu tidak memihak kepada kami, tidak memihak kepada para pedagang kuliner malam. Aturan dikeluarkan bahwa tidak boleh makan di tempat, dikeluarkan peraturan hanya boleh berjualan sampai jam delapan malam, dan hal-hal seperti itu membuat kami sangat sedih, karena kami cari makan hari ini untuk makan hari ini," sebut Andi.
"Tapi peraturan membuat kami tidak sanggup membayar uang sekolah, tidak sanggup membayar uang listrik dan tidak sanggup membayar tagihan-tagihan lain, bahkan kami pun harus berhutang ke sana-sini untuk kehidupan kami bisa berjalan," ujar Andi.
Andi menyebut sejak masa new normal tahun lalu, pihaknya telah mencoba bertahan. Namun, hari ini mereka mengangkat bendera putih bahwa mereka tidak sanggup lagi. Andi pun meminta pemerintah segera membuat peraturan agar pedagang bisa berjualan lagi.
"Kami sudah mulai mencoba untuk bertahan, tapi hari ini kami mengangkat bendera putih sebagai tanda bahwa kekuatan kani pun itu ada batasnya. Kami tidak meminta apa-apa kepada pemerintah, kami hanya mau diperhatikan, perhatian dari pemerintah bagaimana kami bisa melanjutkan hidup. Kami tidak butuh bantuan kirim beras ke rumah kami, atau kirim gula ke rumah kami. Kami cuma ingin tetaplah kami boleh berdagang, tapi bagaimana cara berdagang itu buatlah peraturanya," ucap Andi.
Andi meminta kepada pemerintah agar mendengar keluhannya. Andi pun menyebut selama ini, pedagang tidak hanya gulung tikar. Akan tetapi, rumahnya pun ikut tergulung lantaran tidak mampu bayar cicilan.
"Pak tolong kami, kami sudah mengangkat bendera putih, kami sudah menyerah. Mohon didengarkan bapak-bapak pembuat kebijakan. Bukan hanya gulung tikar, sak rumah-rumah pun tergulung karena nggak sanggup bayar cicilan rumah. Hampir semua kami di sini hampir gulung tikar, tapi kami tetap mencoba untuk bertahan. Kepada siapa kami mengadu kalau bukan kepada pemerintah," sebut Andi.
Andi menuturkan yang jelas saat ini yang mengangkat bendera ptih dari forum perkerja kukiner malam adalah, para pedagang Megapark, Pasar Rakyat Marelan, pedagang Metrolink, Pajak Kedan dan itu akan diikuti oleh kawan-kawan yang lain karena keadaan ini.(detik.com)