BANDUNG, RIAUGREEN.COM Yayasan WWF Indonesia bersama SalingJaga menggelar kegiatan lari lintas
alam bertajuk Eco Echo Trail Run di kawasan hijau Taman Hutan Raya
(Tahura), Bandung. Lebih dari sekadar olahraga, Eco Echo Trail Run
menjadi ruang edukasi dan aksi nyata bagi pelestarian lingkungan.
Peserta
diajak berlari menyusuri rimbunnya hutan kota, menyerap udara segar,
dan merasakan langsung keterhubungan dengan alam. Selain lari, berbagai
aktivitas interaktif seperti workshop upcycle, edukasi lingkungan
melalui Panda Mobile, hingga penampilan musik turut mewarnai acara.
Dengan konsep yang inklusif dan menyenangkan, WWF-Indonesia berharap
kegiatan ini bisa membangkitkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga hutan, keanekaragaman hayati, dan ekosistem sebagai penopang
kehidupan.
“Kesadaran saja tidak cukup, kita perlu aksi nyata.
Lewat kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat terlibat aktif dalam
pelestarian lingkungan dengan cara yang menyenangkan. Jika dilakukan
bersama dan konsisten, aksi kecil ini dapat membawa perubahan besar demi
masa depan bumi yang lebih lestari” ujar Rusyda Deli, Direktur
Partnership WWF-Indonesia.
Nama Eco Echo mengandung makna
simbolis: menggemakan aksi, memberikan apresiasi, dan mendorong
kolaborasi publik dalam menjaga alam. Setiap langkah kecil yang diambil
individu, layaknya gema, dapat meluas dan menciptakan dampak jangka
panjang bagi bumi.
Semangat ini sekaligus meneruskan warisan
pesan dari mendiang Dr. Jane Goodall, tokoh konservasi dunia yang
sepanjang hidupnya menekankan bahwa setiap orang, setiap hari, membawa
dampak bagi planet ini, dan kita bisa memilih dampak seperti apa yang
ingin kita tinggalkan. Terlebih lagi saat ini, isu seperti polusi
plastik, krisis iklim, dan hilangnya keanekaragaman hayati menjadi
tantangan serius. Dengan terus meresonansi kesadaran tentang betapa
krusialnya aksi kolektif dari tiap orang, Eco Echo Trail Run menjadi
wujud nyata dari keyakinan tersebut—bahwa keberlanjutan bukan hanya
tanggung jawab institusi, tapi panggilan bagi semua.
Makna itu
semakin kuat ketika setiap individu menyadari bahwa semua aksi kita
berpengaruh, dan setiap langkah meninggalkan jejak abadi pada
lingkungan, seperti gema yang terus berlanjut.
Kampanye Minim Plastik: Dari Langkah Kecil Menuju Dampak BesarIsu
utama yang diangkat dalam Eco Echo Trail Run adalah polusi plastik.
Melalui kegiatan ini, WWF-Indonesia mendorong perubahan gaya hidup
dengan menekankan pentingnya pengurangan plastik sekali pakai dan
pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.
“Kami ingin
meningkatkan kesadaran publik bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung
jawab semua. Diperlukan partisipasi kolektif masyarakat agar lebih bijak
dalam menggunakan plastik sekali pakai juga mengelola sampahnya dan
mengupayakan nol limbah dalam aktivitas sehari-hari. Dengan berbagi
pengetahuan tentang sistem pengelolaan sampah terintegrasi, kita bisa
bersama mengurangi kebocoran plastik ke alam,” ujar Rusyda.
Komitmen
WWF-Indonesia lebih luas dalam isu ini tercermin melalui program
Plastic Smart Cities (PSC) yang berkolaborasi bersama pemerintah daerah,
komunitas, dan berbagai pemangku kepentingan untuk membangun sistem
pengelolaan sampah yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Selama
hampir lima tahun, PSC mendampingi Jakarta, Kota Depok, dan Kota Bogor
untuk mengurangi polusi plastik ke alam hingga tahun 2030. Upaya
WWF-Indonesia dilakukan melalui pendekatan perubahan perilaku konsumsi
dan produksi bersama seluruh pemangku kepentingan yang ada di kota-kota.
Hasilnya, hingga saat ini, proyek PSC telah berhasil berkontribusi pada
pengurangan sampah sebesar 11% dari total target pengurangan sampah
yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, PSC berhasil menginisasi
mekanisme kolaborasi para pihak dan menyediakan sistem pengelolaan
sampah terintegrasi skala tengah yang dapat di replikasi oleh kota-kota
lain di Indonesia.
Kolaborasi dengan SalingJaga: Langkah Kaki dan Langkah HatiDalam
perhelatan ini, SalingJaga—layanan asuransi gotong royong yang
diinisiasi oleh Kitabisa—hadir sebagai mitra utama. Sebagai platform
yang mengedepankan solidaritas dan perlindungan kolektif, keikutsertaan
SalingJaga memperkuat makna kegiatan ini sebagai jembatan antara
kepedulian terhadap sesama dan kepedulian terhadap lingkungan.
CEO
SalingJaga Bryan Silfanus mengungkapkan, “Kami berharap, dengan
menggabungkan langkah kaki dan langkah hati, SalingJaga, Kitabisa,
WWF-Indonesia, dan Eco Echo Trail Run dapat menjadi jembatan perubahan.
Karena dari setiap langkah kita, ada perlindungan, ada harapan yang
tumbuh, ada hutan yang terjaga, ada satwa yang terlindungi, dan ada masa
depan bumi yang kita perjuangkan,” tutupnya.