DUMAI, RIAUGREEN.COM - Pemerintah Kota Dumai melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Dumai tengah melaksanakan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2024 di Kota Dumai terdiri dari 66 blok sensus, 660 rumah tangga yang tersebar di 7 kecamatan 36 kelurahan.
Disampaikan Kepala Dinkes Kota Dumai dr Syaiful melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Shintia Riza bahwa mulai hari ini, Selasa (5/11/2024) TPPS Kota Dumai yang di Ketuai Sekretaris Daerah Kota Dumai H Indra Gunawan bersama bersama tim terpadu yang terdiri dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Bappeda, DPPKB, DKPP, dan Diskominfotiksan sedang melakukan pendataan dilapangan.
"Survei atau penelitian ini digagas oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang bertujuan untuk mengetahui status gizi balita di Indonesia khususnya di Kota Dumai, seperti stunting, wasting, underweight, dan obesitas serta diterminannya," ungkapnya.
Selain mendapatkan data terkait status gizi, survei juga dilakukan untuk mengukur indikator sasaran intervensi spesifik dan sensitif.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Dumai H Indra Gunawan selaku Ketua TPPS Kota Dumai mengaku siap menyuksekan kegiatan SSGI di Kota Dumai.
Dijelaskannya bahwa program ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah untuk memetakan kondisi gizi masyarakat di berbagai wilayah, guna mendukung perbaikan gizi dan pencegahan stunting serta kekurangan gizi.
"Hasil dari survei ini tentunya akan membantu pemerintah untuk merumuskan program intervensi yang lebih efektif di tingkat lokal maupun nasional," tuturnya.
Data yang dihasilkan melalui survei ini nantinya akan menggambarkan berbagai indikator kesehatan pada level nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota.
Lebih lanjut ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat dalam memberikan data yang valid dan berpartisipasi dalam survei.
"Kami berharap, masyarakat Kota Dumai dapat mendukung penuh dan berperan aktif terhadap pelaksanaan survei guna menghasilkan data akurat terkait kondisi gizi masyarakat yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam perencanaan program intervensi gizi yang lebih tepat sasaran," pungkas Sekda.
Sebagai informasi tambahan, SSGI adalah survey yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) untuk mengetahui status gizi balita di Indonesia, yang akan dilaksanakan pada bulan November 2024.
Terkait kesiapan Kota Dumai sendiri dalam menghadapi SSGI 2024, TPPS telah mempersiapkan petugas pendamping enumerator, pembekalan petugas pendamping enumerator, dan validasi instrumen. (dsk)