DUMAI, RIAUGREEN.COM - Kekecewaan Paisal atas sikap Zulkifli As mendukung pasangan Fatonah, yang diucapkan berulang ulang pada saat kampanye, Apalagi dalam orasi politiknya menyebutkan jika Zulkifli As seharusnya tidak berpihak pada pasangan mana pun. Paisal juga menyebut, jika selama sepuluh tahun menjabat sebagai walikota Zulkifli As tidak berbuat apapun, bahkan terkesan mubazir karena ratusan miliar tertanam di bawah tanah.
Sikap kecewa yang dilontarkan Paisal kepada mantan walikota Dumai Zulkifli As saat kampanye, hanya karena berbeda pilihan dan tidak mendukung dirinya dinilai dan disinyalir merupakan bentuk arogansi dan egois seorang pemimpin yang tempramen, demikian diutarakan Fatahuddin.
"Tanpa disadari perbuatan Paisal menuding Zulkifli As tidak berbuat selama sepuluh tahun menjabat menunjukan sikap arogansi, egois dan tempramen dirinya sendiri kepada masyarakat," ungkap Fatahuddin SH, mantan aktifis 98 ini.
Fatahuddin juga menyebut, tidak ada hak siapa pun melarang seseorang memilih atau mendukung pasangan calon, karena semua diatur oleh undang undang.
"Sangat disayangkan, ungkapan kekecewaan Paisal yang menyudutkan mantan walikota Dumai itu, sangat tidak etis apalagi diucapkan didepan publik," ungkap Fatahuddin.
Menurut Fatahuddin, dirinya heran dengan sikap Paisal yang menjelek jelekkan dan menyudutkan hingga menyerang pribadi Zulkifli As didepan umum.
"Kenapa harus kecewa dan risih jika ada orang yang tidak mendukung dirinya. Jangan paksa orang menentukan pilihan, semua punya hak," ungkapnya.
Informasi yang diterima menyebutkan , pada awalnya Zulkifli As tidak memihak kepada pasangan manapun. Karena Zulkifli As menghormati semua calon, namun sejumlah utusan dari semua calon menemui diri minta bergabung namun ditolak. Bahkan, utusan calon walikota petahana berulang kali datang baik dari unsur partai maupun kalangan pejabat.
Akhirnya, Zulkifli As membuka hati bergabung dengan petahana. Pertemuan pun dijadwalkan, setelah semua disiapkan, pertemuan yang di agenda kan dikediaman pribadi Zulkifli As rampung. Namun sayang, calon petahana tidak hadir dalam pertemuan.
Demikian pula pasangan calon lain, setiap hari mengajak bergabung namun tetap ditolaknya, karena kegigihan utusan Fatonah sembari menunjukan program programnya satu visi , akhirnya Zulkifli As pun ikut bergabung bersama Fatonah. (red)