DUMAI, RIAUGREEN.COM - Sedikitnya ratusan Vendor lokal yang biasanya mendapat kesempatan bekerja di PT Kilang Pertamina International Dumai, kini banyak yang gulung tikar.
Kebanyakan pengusaha lokal yang gulung tikar tersebut tidak memiliki modal besar, dan rata rata perusahaan yang mereka miliki hanya berklasifikasi M .
Sementara, pihak Pertamina sendiri melelang kegiatannya dengan klasifikasi perusahaan B, dengan modal diatas sepuluh miliar.
"Tak ada lagi kesempatan bagi pengusaha atau vendor lokal menengah mendapatkan pekerjaan," tuturnya.
Kebijakan tersebut, dinilai sangat merugikan kontraktor lokal karena tidak lagi punya kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.
"Akhirnya, banyak perusahaan lokal yang bangkrut " ujarnya salah satu vendor lokal yang enggan disebut jati dirinya.
Kondisi seperti ini menurutnya lagi, sudah berlangsung tiga tahun lebih, tidak satupun kontraktor lokal yang mampu bersaing dengan kontraktor luar yang punya modal besar.
"Itu dimulai sejak era Covid, banyak vendor lokal yang gulung tikar ditambah kebijakan Pertamina menggabungkan proyek menengah menjadi proyek besar," ungkapnya.
Ditambahkannya, Akibat kebijakan baru pihak PT Pertamina tersebut, banyak vendor lokal yang tidak sangup bersaing dengan vendor luar. Karena kegiatan yang ditenderkan pihak PT Pertamina rata rata diatas klasifikasi B.
" Hanya satu atau dua Vendor lokal yang punya modal besar dan mampu untuk ikut tender, sementara ratusan lain hanya bisa gigit jari " tuturnya.
Untuk itu, dirinya masih berharap ada secercah harapan dari kebijakan PT Kilang Pertamina International Dumai untuk meninjau kembali kebijakan tersebut, agar perekonomian kalangan kontraktor kembali bergairah.
"Saya harap, management PT Kilang Pertamina International meninjau kembali aturan tersebut agar pengusaha lokal bisa menikmati pekerjaan lagi," harapnya.(saf)