DUMAI, RIAUGREEN.COM - Kondisi pasar kelakap tujuh semakin hari kian memprihatinkan, pasalnya, masih banyak pembeli yang enggan berbelanja di pasar itu. Hingga setiap hari sepi pembeli.

Selain sepi dan kurang lengkap, pembeli juga merasa jauhnya jarak yang harus ditempuh ke pasar tersebut akan menambah biaya tambahan.

Menurut pedagang di kelakap tujuh sepinya para pembeli belanja dipasar tersebut bukan hanya disebabkan kurang lengkapnya lapak lapak jualan tapi lebih Karena kurang infrastruktur jalan alternatif menuju pasar kelakap termasuk sarana transportasinya.

"Tidak benar jika harga bahan pokok di pasar kelakap tujuh mahal jika dibandingkan dengan pasar lain. Sepi hanya karena jalan alternatif terbatas, termasuk sarana angkutan penumpang yang minim," ujar Rohani, pedagang sayur.

Berbeda dengan Romlah warga Dock Yard Dumai, dirinya lebih memilih untuk belanja di pasar bundaran atau pasar pulau payung.

Selain banyak pilihan lapak lapak, dirinya juga merasa terbantu setiap belanja dipasar tersebut. Karena sekali belanja sudah bisa membeli belanjaan untuk satu minggu .

"Selain bisa hemat waktu, tenaga juga hemat anggaran ," ungkapnya sambil tertawa renyah.

Dirinya mengaku lebih dekat belanja ke pasar kelakap dibanding belanja ke pasar bundaran maupun pasar pulau payung.

Untuk itu, baik Rohani maupun Romlah berharap ada campur tanggan pemerintah mencari solusi agar pasar kelakap tujuh Dumai bisa menjadi sentra bagi para pedagang maupun masyarakat pembeli.

 "Jangan dibiarkan, pasar kelakap seperti hidup segan mati tak mau. Pemerintah harus turun tanggan mencari alternatif terbaik agar pasar kelakap tujuh jadi sentra perdagangan terbesar di Kota Dumai," harap mereka berdua.

Karena biaya yang dikeluarkan pemerintah selama ini, baik membangun sarana dan prasarana telah menelan biaya yang sangat besar. Namun pengelolaan atas pasar tersebut sangat minim. Hingga kondisinya makin hari kian memperihatinkan. (Saf)