• Home
  • Bisnis
  • Perusahaan Keamanan Siber Singapura Memelopori Solusi AI dan Komputasi Kuantum untuk Memerangi Ancaman Global

Perusahaan Keamanan Siber Singapura Memelopori Solusi AI dan Komputasi Kuantum untuk Memerangi Ancaman Global

Rabu, 23 April 2025 | 15:12

SINGAPURA – Media OutReach Newswire – Lanskap keamanan siber global berkembang dengan sangat cepat, dengan biaya tahunan akibat kejahatan siber diproyeksikan mencapai US$10,5 triliun pada tahun 2025, meningkat dari US$8 triliun pada tahun 2023. Lonjakan tajam ini menegaskan pentingnya penanganan risiko siber secara serius, karena para pelaku kejahatan terus mengeksploitasi celah keamanan di berbagai industri di seluruh dunia.

Menanggapi tantangan ini, Singapura mempercepat pengembangan inovasi keamanan siber, tidak hanya untuk melindungi infrastruktur nasionalnya tetapi juga untuk menjawab risiko-risiko baru secara global.

Tiga perusahaan asal Singapura, yaitu cloudsineAI, Cyber Sierra, dan pQCee, menjadi garda terdepan dalam mengatasi ancaman utama saat ini, seperti serangan berbasis AI generatif (GenAI) dan risiko dekripsi oleh komputer kuantum. Tantangan ini sulit diatasi oleh solusi keamanan siber tradisional. Saat ini, 70–80% alat yang ada bersifat generik dan tidak spesifik, sehingga masih banyak celah perlindungan yang dimanfaatkan oleh ancaman siber yang semakin canggih.

Ketiga perusahaan ini mendapat dukungan dari CyberSG Talent, Innovation, and Growth Collaboration Center senilai US$15 juta, hasil kolaborasi antara National University of Singapore (NUS) dan Cyber Security Agency of Singapore (CSA). Fokus mereka pada celah-celah spesifik berdampak tinggi membantu organisasi di seluruh dunia untuk tetap selangkah lebih maju dalam menghadapi ancaman yang muncul, sembari memastikan penggunaan teknologi baru secara aman.

“CyberSG Talent, Innovation and Growth Collaboration Center Singapura, bersama dengan Program R&D Keamanan Siber Nasional, bertujuan untuk mendorong inovasi penting dalam lanskap keamanan siber global. Kami mendukung perusahaan yang mengembangkan perlindungan infrastruktur digital canggih, memperkuat pertahanan nasional sekaligus mendorong kolaborasi global menghadapi lonjakan serangan siber yang meningkat 30% pada 2024,” tutur Assoc. Prof. Benjamin Tee, Wakil Presiden (Ecosystem Building), NUS Enterprise, dalam keterangan, Rabu (23/4/2025).

cloudsineAI: Melindungi Aplikasi GenAI dari Konten Berbahaya

Dengan adopsi GenAI yang melonjak, risiko seperti prompt injection dan kebocoran data sensitif juga meningkat. Deloitte memproyeksikan bahwa GenAI dapat menyebabkan kerugian akibat penipuan hingga US$40 miliar di AS pada tahun 2027. Sebagai respons, cloudsineAI meluncurkan GenAI firewall untuk melindungi aplikasi GenAI yang bersifat kritikal.

Firewall ini dilengkapi dengan ShieldPrompt™, sistem pertahanan multi-lapis yang memindai masukan pengguna dan keluaran AI untuk mencegah penyisipan perintah berbahaya atau konten sensitif. Solusi ini juga melengkapi alat pengaman AI lainnya dengan basis data ancaman yang diperbarui, kontrol keamanan kontekstual, serta integrasi dengan alat keamanan seperti SIEM.

Cyber Sierra: Infrastruktur Agenik dan AI untuk Kepatuhan Menyeluruh

Platform AI dari Cyber Sierra menawarkan perlindungan menyeluruh dengan infrastruktur agenik yang mengintegrasikan Governance, Risk Management & Compliance (GRC) serta Continuous Controls Monitoring (CCM). Platform ini memanfaatkan otomatisasi cerdas dan agen AI untuk membantu tim manusia mendeteksi risiko lebih cepat dan menjaga kepatuhan secara menyeluruh.

Cyber Sierra menjadi perusahaan keamanan siber pertama di Asia Tenggara yang diakui sebagai Sample Vendor dalam dua kategori penting — GRC Siber dan CCM — dalam Gartner® Hype Cycle for Cyber Risk Management 2024.

pQCee: Mengamankan Data dari Ancaman Komputer Kuantum

SafeQuard dari pQCee adalah alat ringan yang melindungi dokumen dari risiko dekripsi oleh komputer kuantum. Peretas saat ini sudah mulai mencuri data terenkripsi, dengan rencana untuk mendekripsinya di masa depan saat komputer kuantum telah berkembang. Oleh karena itu, enkripsi yang tahan kuantum menjadi kebutuhan mendesak.

SafeQuard mematuhi standar keamanan dari National Institute of Standards and Technology (NIST) dan dirancang untuk menjaga kerahasiaan jangka panjang terhadap data pribadi dan informasi bisnis bernilai tinggi.

Debut Solusi Siber Singapura di RSA Conference 2025

Ketiga perusahaan ini, bersama dengan tiga inovator lainnya dari CyberSG Talent, Innovation, and Growth Collaboration Center, akan menampilkan solusi mereka di Paviliun Nasional Singapura pertama pada RSA Conference 2025, yang akan diselenggarakan pada 28 April – 1 Mei 2025 di Moscone Center, San Francisco.

Diselenggarakan oleh The Center dan SGTech, Paviliun Singapura bertujuan menampilkan negara ini sebagai pusat inovasi keamanan siber dan pintu gerbang strategis menuju ekonomi digital Asia yang bernilai US$7,5 miliar.

Untuk informasi lebih lanjut tentang The Center, kunjungi: tig.cybersg.sg



BERITA LAINNYA
1win Terangi 1.000 Rumah Tangga di Dharavi
Rabu, 23 April 2025 | 15:15
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top