SEOUL, KOREA SELATAN – Media OutReach Newswire – Fakultas Kedokteran Universitas St. George (SGU) di Grenada, Hindia Barat, menyoroti beban tuberkulosis di Korea pada Hari Tuberkulosis Sedunia dan menekankan pentingnya tindakan pencegahan dalam memerangi tuberkulosis. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa tuberkulosis (TB) kemungkinan telah menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia akibat agen infeksius tunggal. Tuberkulosis yang resistan terhadap banyak obat tetap menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat dan keamanan kesehatan.

Faktanya, menurut WHO, tuberkulosis tetap menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia, yang membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Pada tahun 2023, hanya sekitar dua dari lima orang dengan tuberkulosis resistan obat yang menerima pengobatan.

Korea sedang melancarkan perang berkelanjutan melawan tuberkulosis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, lebih dari 30.000 kasus tuberkulosis baru terjadi setiap tahun, dan 2.200 orang meninggal karena tuberkulosis. Fakultas Kedokteran Universitas St. George mendiagnosis bahwa Korea memiliki tingkat kejadian dan kematian tuberkulosis tertinggi di antara negara-negara anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), dan bahwa tindakan pencegahan yang lebih kuat sangat dibutuhkan.

Tindakan pencegahan utama yang disarankan oleh Sekolah Kedokteran Universitas St. George meliputi:

  • - Skrining dini dan pengujian rutin: Pengujian TB secara teratur dapat mengurangi penularan secara signifikan, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Skrining massal di daerah padat penduduk dan di antara populasi rentan, seperti orang dengan HIV (human immunodeficiency virus), petugas perawatan kesehatan, dan orang dengan riwayat paparan tuberkulosis, dapat membantu mendeteksi tuberkulosis sejak dini.
  • - Memperkuat imunisasi: Vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) telah memainkan peran penting dalam mencegah tuberkulosis parah pada anak-anak. Meskipun tidak memberikan kekebalan penuh, vaksinasi BCG merupakan tindakan pencegahan penting untuk semua bayi baru lahir. Seiring berlanjutnya penelitian terhadap vaksin yang lebih efektif, prioritas perlu diberikan pada studi-studi ini.
  • - Perbaiki lingkungan tempat tinggal dan gizi Anda: Kekurangan gizi melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, membuat Anda lebih rentan terhadap tuberkulosis. Program ketahanan pangan yang dipimpin pemerintah yang menanggulangi kekurangan gizi dan meningkatkan kebersihan dan kondisi kehidupan dapat mengurangi prevalensi tuberkulosis.
  • - Kampanye kesadaran dan keterlibatan masyarakat: Pendidikan masyarakat tentang gejala, jalur penularan, dan pilihan pengobatan TB sangat penting untuk menghentikan penyebaran TB. Kampanye kesehatan masyarakat hendaknya difokuskan pada upaya mendorong pengobatan tuberkulosis dini dan penyelesaian pengobatan pasien. Intervensi berbasis masyarakat yang melibatkan para pemimpin setempat dan petugas kesehatan yang bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran telah terbukti efektif.
  • - Pengendalian infeksi di lingkungan perawatan kesehatan: Rumah sakit dan klinik harus menerapkan tindakan pengendalian infeksi yang ketat, termasuk ventilasi yang memadai, penggunaan masker pelindung, dan protokol isolasi pasien. Infeksi yang didapat di rumah sakit dapat dicegah dengan melengkapi fasilitas medis untuk mengelola pasien tuberkulosis dengan aman.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan mengakhiri epidemi tuberkulosis pada tahun 2030 sebagai salah satu tujuan kesehatan dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Memperkuat kemitraan global, memajukan penelitian terhadap vaksin dan pengobatan TB baru, dan mengintegrasikan program TB ke dalam kebijakan kesehatan baru yang lebih luas sangat penting untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.

SGU berkomitmen untuk memecahkan masalah kesehatan global, termasuk tuberkulosis, dengan melatih generasi profesional medis berikutnya. SGU berperan penting dalam upaya pemberantasan tuberkulosis melalui pendidikan dan pelatihan medis dengan mempersiapkan tenaga perawatan kesehatan dengan pengetahuan dan keahlian untuk bekerja di daerah dengan beban tuberkulosis tinggi.

Informasi selengkapnya tentang program dan kursus yang ditawarkan oleh Fakultas Kedokteran SGU dapat ditemukan di situs web SGU.