• Home
  • Pekanbaru
  • BPTP Riau Laksanakan Bimtek Pemanfaatan Kotoran Sapi

BPTP Riau Laksanakan Bimtek Pemanfaatan Kotoran Sapi

Jumat, 28 Desember 2018 | 14:20
KAMPAR, RIAUGREEN.COM - BPTP Riau melaksanakan pelatihan pembuatan kompos, pakan complete feed, dan biourin di Desa Pelambaian, Kec Tapung, Kab Kampar. Pelatihan ini dihadiri oleh 40 orang peternak di kawasan bioindustri di kecamatan Tapung.

Dalam sambutannya, Dahono,SP,MSi selaku penanggungjawab kegiatan berharap semoga pelatihan ini dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peternak di kawasan bioindustri dan berharap peternak dapat menerapkan materi yang disampaikan. Teknologi yang disampaikan bertujuan untuk memanfaatkan limbah tanaman  sawit untuk sapi dan sebaliknya limbah sapi bisa dimanfaatkan untuk tanaman sawit, sehingga tidak ada limbah lagi di lingkungan.

Petani mempraktekkan langsung pembuatan kompos pakan complete feed, dan biourin. Pada pembuatan pakan complete feed digunakan bahan diantaranya: pakan hijauan yang dicacah, dedak, tetes tebu,vitamin dan mineral pelengkap pakan, dolomit, urea, bungkil inti sawit yang dicampur merata dan disimpan dalam tempat yang hampa udara selama 21 hari.

Bahan pembuatan kompos yang diperlukan adalah kotoran sapi yang diratakan diatas terpal pada lantai yang datar dengan ketebalan kurang lebih 20 cm. Setelah itu ditaburkan diatasnya stardex sebagai bakteri pengurainya dengan dosis 2,5 kg untuk 1 ton bahan organik. Selain itu juga ditambahkan pupuk urea dan TSP untuk memperkaya kandungan pupuk kompos.

Selanjutnya ditambah lagi kotoran sapi  diatasnya setinggi 20 cm lagi dan ditaburkan stardex,  urea dan TSP hingga mencapai tinggi kurang lebih  1 meter dan ditutup rapat dengan terpal. Pembuatan biourin memanfaatkan urin sapi yang ditambah EM4,  tetes tebu/molases/ gula, dan empon- empon. EM-4 merupakan cairan berwarna kecoklatan dan beraroma manis asam (segar) yang di dalamnya berisi campuran beberapa mikroorganisme hidup.

Setelah semua bahan tercampur, kemudian ditempatkan dalam wadah dan ditutup. Bahan disimpan selama 7 hari untuk proses fermentasi. Setelah tujuh hari urine dipompa dengan menggunakan pompa yang biasa digunakan pada aquarium dan dilewatkan melalui talang plastik dengan panjang 2 m yang dibuat seperti tangga selama 3 jam, tujuan proses ini untuk penipisan atau menguapkan kandungan gas ammonia, agar tidak berbahaya bagi tanaman yang akan dberi pupuk bio urine tersebut.

Kemudian pupuk cair ini siap digunakan. Untuk aplikasi pupuk cair ini bisa digunakan dengan cara disiramkan dan atau disemprotkan, kondisi tanah sebelum tanam diolah terlebih dahulu dengan menggunakan kotoran kambing. (r1)

BERITA LAINNYA
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top