INHIL, RIAUGREEN.COM - Di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), jumlah kasus malaria masih meningkat, mencapai 40 kasus hingga Selasa, 10 Januari 2024.
Desa Kuala Selat di Kecamatan Kateman memiliki jumlah kasus tertinggi.
Menurut Musfardi Rustam, Penanggung Jawab Malaria Dinas Kesehatan Riau, pihaknya telah menyarankan agar masyarakat berkolaborasi untuk membersihkan lingkungan dan genangan air, yang dapat menjadi sarang nyamuk.
"Kami sudah mengarahkan agar dilakukan pembersihan lingkungan secara kolektif, terutama genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk," katanya.
Selain itu, sejumlah tindakan pencegahan telah diambil, seperti melakukan analisis data, menyebarkan informasi tentang pencegahan dan pengobatan malaria, dan memberikan bantuan logistik bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Inhil. Selain itu, upaya pengobatan massal juga sedang dilakukan.
Selain itu, kami terus meningkatkan koordinasi kami dengan pihak-pihak yang relevan. Musfardi menyatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan malaria sudah siap, mulai dari Penjabat Bupati, Dinas Kesehatan Kabupaten, hingga Puskesmas dan bidan.
Di tengah meningkatnya kasus malaria, Pemkab Inhil akan menggelar rapat pada Rabu (2/10/2024) besok untuk membahas penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria. Diharapkan status ini dapat mempercepat upaya untuk memerangi wabah.
Selain itu, dia meminta masyarakat di wilayah dengan kasus malaria tinggi untuk menjaga lingkungan bersih.
Gigitan nyamuk Anopheles, yang suka berkembang biak di genangan air kotor, menyebabkan malaria.
Dia menekankan bahwa menjalankan gaya hidup yang bersih dan sehat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Selain itu, ia menyarankan orang-orang untuk menggunakan obat anti nyamuk dan menghindari keluar rumah pada malam hari karena nyamuk Anopheles terus menggigit dari senja hingga malam. Disarankan untuk tidur dengan kelambu dan menggunakan obat nyamuk untuk melindungi diri lebih lanjut.
Selain Inhil, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) juga memiliki tingkat kasus malaria yang tinggi, dengan 1.660 kasus hingga akhir September 2024. Mayoritas kasus terjadi di Kelurahan Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Dengan tingkat kasus yang tinggi di daerah-daerah ini, diharapkan upaya pencegahan dan pengobatan terus ditingkatkan untuk menghentikan wabah malaria.
(McR)