SINGAPURA – Media OutReach Newswire – APRIL Group baru-baru ini menandai satu dekade kolaborasi inovatif antara Independent Peatland Expert Working Group (IPEWG) dan tim Ilmu Gambut internalnya, menyoroti peran ilmu pengetahuan dalam membimbing pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab.

APRIL, anggota kelompok perusahaan RGE yang didirikan oleh Sukanto Tanoto, membentuk IPEWG pada tahun 2015 untuk memberikan saran independen terkait pengelolaan lahan gambut yang bertanggung jawab. Selama sepuluh tahun terakhir, kerja kelompok ini tidak hanya memengaruhi keputusan operasional APRIL tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman global mengenai lahan gambut tropis.

“Peluncuran IPEWG adalah langkah keberanian baik bagi perusahaan maupun komunitas ilmiah. Yang membuatnya benar-benar unik adalah tingkat akses dan kolaborasi yang diberikan kepada para ilmuwan independen, memungkinkan kami memberikan saran yang ketat terkait keputusan operasional sekaligus berkontribusi pada penelitian global,” ungkap Dr. Ruth Nussbaum, Koordinator IPEWG dan Direktur Proforest, dalam keterangan, Selasa (30/12/2025).

Anggota IPEWG bekerja sama erat dengan tim Ilmu Gambut APRIL, didukung oleh infrastruktur canggih, termasuk empat Eddy Covariance Flux Towers yang mengukur emisi gas rumah kaca dari berbagai lanskap pada ketinggian 40 hingga 48 meter di atas kanopi hutan. Studi pemantauan jangka panjang di ratusan lokasi memberikan dasar bukti yang kuat untuk keputusan operasional, mulai dari perencanaan infrastruktur kanal hingga inisiatif keberlanjutan yang lebih luas.

Kolaborasi ini juga telah memajukan ilmu gambut di seluruh dunia. Penelitian yang diterbitkan bersama oleh IPEWG dan ilmuwan APRIL di jurnal-jurnal terkemuka seperti Global Change Biology, Nature Geoscience, dan Nature telah memperkaya pemahaman mengenai lahan gambut tropis, sementara data dan temuan dibagikan di konferensi ilmiah internasional untuk manfaat komunitas ilmiah yang lebih luas.

Dengan selesainya fase IPEWG saat ini, APRIL mengintegrasikan keahlian mereka ke tahap pengawasan berikutnya. Dr. Fahmuddin Agus dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Indonesia, anggota IPEWG yang telah lama bergabung, telah bergabung dengan Stakeholder Advisory Committee (SAC) independen APRIL pada Desember 2025. Perannya akan memperkuat keahlian SAC dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan dan pemantauan gas rumah kaca, menawarkan perspektif yang lebih lintas disiplin terkait dimensi sosial, ekonomi, dan ekologi lanskap gambut di luar konsesi APRIL.

“Masuknya Dr. Fahmuddin Agus memastikan semangat tantangan ilmiah independen terus berjalan dalam kerangka tata kelola APRIL. Hal ini mencerminkan komitmen kami terhadap perbaikan berkelanjutan dan menjaga standar kelas dunia dalam pengelolaan lahan gambut sebagaimana diuraikan dalam SFMP 2.0 dan komitmen APRIL2030 kami,” jelas Craig Tribolet, Direktur Keberlanjutan dan Hubungan Eksternal APRIL Group.

Selama satu dekade terakhir, APRIL dan IPEWG telah membangun kepercayaan, menyempurnakan praktik operasional, dan berbagi pengetahuan dengan komunitas ilmiah global. Meskipun tantangan tetap ada dalam mengelola lahan gambut di tengah perubahan iklim, pengalaman APRIL menunjukkan bagaimana kolaborasi berbasis ilmu pengetahuan dapat menghasilkan hasil keberlanjutan yang tahan lama.

Laporan yang baru diterbitkan, Challenge & Collaboration: A Decade of the Independent Peat Expert Working Group, mendokumentasikan perjalanan ini, menyoroti pelajaran yang dipetik dan jalur ke depan untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan yang ketat ke dalam kepemimpinan keberlanjutan perusahaan. Baca laporannya di sini: https://www.aprildialog.com/wp-content/uploads/2025/12/IPEWG-FA_Digital_upsize.pdf.

https://www.aprilasia.com
https://www.linkedin.com/company/april


Tentang APRIL Group

APRIL Group adalah produsen terkemuka serat, pulp, dan kertas dengan perkebunan serta operasi manufaktur di Provinsi Riau, Indonesia. Kami berkomitmen pada keberlanjutan dalam bisnis kami maupun di lanskap yang lebih luas tempat kami beroperasi. Di bawah model produksi-pelestarian kami, kami mengadopsi tujuan unik 1-untuk-1, yaitu berupaya melestarikan satu hektar hutan untuk setiap satu hektar perkebunan, dan saat ini melestarikan serta memulihkan sekitar 460.000 hektar hutan, termasuk proyek restorasi lahan gambut terbesar di Indonesia. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.aprilasia.com.