HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Social Enterprise Summit (SES 2025) resmi dibuka di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Wan Chai. Dengan tema “Unleashing Passion & Purpose for Social Innovation – HK & GBA”, konferensi ini menampilkan berbagai studi kasus sukses dari Hong Kong, Greater Bay Area, dan negara-negara lain untuk mempromosikan dampak positif dan penerapan praktis inovasi sosial serta kewirausahaan sosial. Berlandaskan keyakinan inti “Menyatukan Lintas Batas, Generasi, dan Sektor”, SES 2025 bertujuan membentuk ulang sistem, menghubungkan para penggerak perubahan dari Hong Kong dan seluruh dunia, mendorong pertukaran ide, serta membangun kemitraan untuk menciptakan komunitas yang lebih inklusif dan tangguh.

Simposium Internasional selama empat hari ini menghadirkan lebih dari 60 pembicara terkemuka, termasuk para ahli, akademisi, dan pemimpin bisnis dari seluruh dunia. Mereka akan berbagi studi kasus dan wawasan berharga tentang bagaimana menghubungkan masyarakat sipil, sektor bisnis, pemerintah, akademisi, dan komunitas setempat, sekaligus menyoroti kekuatan transformatif inovasi sosial dalam mendorong perubahan sistemik.

“Kewirausahaan sosial telah berkembang di Hong Kong selama lebih dari 20 tahun. Beberapa tahun terakhir, selain banyak inovator sosial muda yang aktif terlibat, semakin banyak pula pensiunan yang melihat inovasi sosial sebagai babak kedua yang bermakna. Dengan tema ‘Unleashing Passion & Purpose for Social Innovation – HK & GBA', Summit tahun ini mengeksplorasi berbagai perspektif—dari pemberdayaan kelompok marjinal hingga pengembangan berkelanjutan—untuk menginspirasi penggerak perubahan menciptakan solusi berkelanjutan bagi tantangan kompleks. Tahun ini juga hadir program baru ‘SES x Good Lab: Social Innovation Tour @ The Greater Bay Area', yang mempertemukan para ahli dari Tiongkok daratan untuk bertukar wawasan dan pengalaman. Melalui dialog dan kolaborasi, Summit ini menunjukkan bagaimana inovasi sosial dapat mendorong perubahan sistemik dan memungkinkan transformasi nyata,” tutur Dr. CA TSE, selaku Co-chair Organising Committee SES 2025, dalam rilis, Jumat (21/11/2025).

“Social Enterprise Summit adalah acara tahunan yang sangat dihormati di sektor kewirausahaan sosial Hong Kong. Setiap tahun, kami senang melihat semakin banyak wajah muda baru, menunjukkan bahwa semakin banyak anak muda kreatif dan ambisius bergabung dalam komunitas enterprise sosial, membawa energi positif dan menghasilkan dampak sosial yang lebih besar. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak enterprise sosial juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan kolaborasi lintas sektor untuk memenuhi kebutuhan sosial yang beragam. Biro Urusan Dalam Negeri dan Kepemudaan akan terus mengadopsi pendekatan multiprong, memperkenalkan langkah-langkah fleksibel untuk menghubungkan berbagai sektor masyarakat dan mendukung perkembangan enterprise sosial di Hong Kong,” tambah Mr. Clarence LEUNG, Under Secretary for Home and Youth Affairs Pemerintah HKSAR.

Setelah upacara pembukaan, sesi Keynote Speech dan Open Forum menghadirkan para pemimpin pemikiran dunia: Mr. Jaff SHEN, Co-founder dan CEO Leping Social Entrepreneur Foundation, berbagi pandangan tentang evolusi dan masa depan inovasi sosial di Tiongkok dan Asia. Professor Stephen CHEUNG Yan-leung, SBS, JP, Presiden Saint Francis University, membahas bagaimana generasi mendatang harus memahami kewirausahaan sosial melalui pendidikan—terutama di era AI, ketika integrasi Social Entrepreneurship (SE) dan Social Innovation (SI) menjadi semakin penting. Dr. KK TSE, Pendiri ReWirement Action HK dan “Social Innovation Thought Leader 2020” versi Schwab Foundation, merefleksikan pengalaman panjangnya di bidang tersebut. Mr. Gerry HIGGINS, Founder dan Managing Director Social Enterprise World Forum, memberikan perspektif global mengenai pembangunan ekosistem yang dinamis dan kolaborasi internasional. Ms. Jinhui YANG, Sekretaris Komite Partai dan Direktur Komite Lingkungan Yulin East Road di Kota Chengdu, berbagi pengalamannya dalam pengembangan komunitas dan pertumbuhan kota inklusif.

Sesi Impact Story dibawakan oleh Prof. Martin ZHU, CEO dan Co-founder i2Cool, yang memaparkan perjalanannya mengembangkan solusi pendinginan tanpa listrik untuk mengurangi efek pulau panas perkotaan dan emisi karbon, hingga akhirnya membangun perusahaan teknologi hijau yang menerapkan material pendingin inovatif.

Mulai hari kedua, Simposium Internasional akan mengeksplorasi isu-isu sosial mendesak dalam tiga tema utama: “Sectors for Social Innovation”, “Changemakers and Innovators with Impact”, dan “Sustaining the SI Ecosystem”. Topik yang dibahas mencakup reformasi sistem kesehatan, penciptaan nilai bersama, inovasi sosial di Greater Bay Area, serta pengembangan wirausaha yang mampu menghadapi tantangan kompleks dengan solusi transformatif. Seiring AI yang terus mengubah dunia, diskusi juga akan menyoroti bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat memicu inovasi berbasis AI untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Berlangsung bersamaan pada dua hari pertama, Changemakers Gallery akan menghadirkan lebih dari 20 organisasi yang menampilkan proyek terbaru mereka serta berinteraksi dengan peserta untuk membangun koneksi dan inspirasi. Menanggapi ketidakpastian ekonomi dan perubahan permintaan pasar, SES 2025 juga menghadirkan lokakarya “Is Your Social Enterprise Ready for Anything'”, yang membekali peserta dengan alat praktis, strategi, dan inspirasi untuk membangun enterprise yang tangguh.

Pada hari ketiga, rangkaian acara unggulan mencakup “Change for Impact 2025: How Might We Innovate for the Longevity Age'”, “SES x Chinachem Group Impact Booster 2025 – Selection Showcase” untuk siswa sekolah menengah, dan tur berpemandu “Social Innovation Lai Chi Kok” yang mengeksplorasi ekosistem unik distrik tersebut serta mendorong kolaborasi komunitas.

Selain itu, SES 2025 juga akan meluncurkan program perdana “SES x Good Lab: Social Innovation Tour @ The Greater Bay Area”, yang mengundang inovator sosial, pembuat kebijakan, dan perwakilan pemuda untuk mengunjungi pusat-pusat inovasi utama di seluruh wilayah, mempelajari model inovasi lokal dan mekanisme dukungan kebijakan, serta bersama-sama mengeksplorasi pengembangan jangka panjang.