HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun akibat polusi udara dalam ruangan. Di Hong Kong, orang menghabiskan hampir 90% waktunya di dalam ruangan.[1] Bagi pekerja kantor yang sering bekerja dengan jam panjang, kualitas udara di tempat kerja secara langsung memengaruhi kesehatan, efisiensi kerja, dan pada akhirnya produktivitas perusahaan. Kelompok lingkungan Clean Air Network saat ini menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman polusi udara dalam ruangan. Organisasi ini juga bekerja sama dengan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Banyak orang percaya bahwa berada di dalam ruangan dapat melindungi mereka dari emisi kendaraan dan kualitas udara buruk di luar. Namun, berbagai polutan berbahaya juga dapat hadir di dalam ruangan, seperti partikel tersuspensi, senyawa organik mudah menguap (VOCs), kontaminan biologis seperti jamur dan tungau debu, dan lain-lain. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kanker, penyakit pernapasan dan kardiovaskular, asma, alergi kulit, dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Penyebab polusi udara dalam ruangan bersifat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh faktor seperti penggunaan bangunan, zat kimia di lingkungan, ventilasi, suhu, dan kelembapan.

“Sudah ada solusi yang layak di pasar untuk membantu perusahaan mengelola kualitas udara dalam ruangan. Meskipun Bursa Saham Hong Kong saat ini tidak mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi kualitas udara dalam laporan ESG, kami yakin bahwa kesehatan dan kesejahteraan karyawan, konsumen, dan penyewa merupakan nilai inti bagi sebagian besar perusahaan. Oleh karena itu, kami mendorong lebih banyak perusahaan untuk secara aktif mengelola kualitas udara dalam ruangan sebagai wujud komitmen mereka,” tutur Patrick Fung, Chief Executive Officer Clean Air Network, dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025).

Ancaman polusi udara dalam ruangan yang umum dihadapi pekerja kantor termasuk VOC yang dilepaskan dari peralatan cetak[2] dan formaldehida yang dipancarkan dari bahan renovasi kantor dan furnitur[3]. Selain itu, penelitian menemukan bahwa karena ventilasi yang buruk di beberapa bangunan Hong Kong, karbon dioksida yang dihembuskan oleh karyawan dapat menumpuk dan menjadi sumber polusi.[4] Paparan berkepanjangan terhadap kadar karbon dioksida yang tinggi dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, bahkan sakit kepala.

Saat ini, belum ada undang-undang di Hong Kong yang mengatur kualitas udara dalam ruangan. Pemerintah mempromosikan pengelolaan udara dalam ruangan melalui Skema Sertifikasi Kualitas Udara Dalam Ruangan secara sukarela. Patrick Fung percaya bahwa masyarakat menaruh perhatian besar terhadap kesehatan fisik dan mental, dan mendorong perusahaan untuk merespons kekhawatiran karyawan dengan menciptakan lingkungan bernapas yang aman. Untuk itu, Clean Air Network meluncurkan Program Kemitraan untuk membantu perusahaan dan LSM memantau kualitas udara dalam ruangan serta mengeksplorasi langkah-langkah perbaikan.

Sementara itu, untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kualitas udara dalam ruangan, Clean Air Network akan mengundang warga dalam dua bulan ke depan untuk mengukur polutan udara di tempat-tempat yang sering dikunjungi, seperti gym, pusat perbelanjaan, dan restoran, menggunakan instrumen portabel. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk membuat peta interaktif online sebagai referensi publik.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs web Clean Air Network: https://hongkongcan.org/indoor-air-quality-iaq/.


[1] Chau C K, Tu E Y, Chan D W T and Burnett J. Estimating the total exposure to air pollutants for different population age groups in Hong Kong. Environment International, Vol. 27, p.617-630, 2002.
[2] Hui, P.-S., K.-W. Mui, and L.-T. Wong, Influence of indoor air quality (IAQ) objectives on air-conditioned offices in Hong Kong. Environmental Monitoring and Assessment, 2008. 144: p.315-322.
[3] Lee, S.-C., et al., Inter-comparison of air pollutant concentrations in different indoor environments in Hong Kong. Atmospheric Environment, 2002. 36(12): p. 1929-1940.

[4] Zhou, Y., et al., Airborne Bacteria in Outdoor Air and Air of Mechanically Ventilated Buildings at City Scale in Hong Kong across Seasons. Environmental Science & Technology, 2020. 54(19):p.11732-11743.

https://hongkongcan.org
https://www.linkedin.com/company/cleanairnetworkhk
https://www.facebook.com/cleanairnetwork
https://www.instagram.com/cleanairnetworkhk/


Tentang Clean Air Network (https://hongkongcan.org)

Clean Air Network (“CAN”) adalah satu-satunya organisasi non-pemerintah di Hong Kong yang fokus pada isu udara. Kami berupaya mewujudkan visi kami, yaitu “Udara Bersih untuk Semua” di Hong Kong melalui dialog yang konstruktif dan integrasi berbagai sumber daya.