HANGZHOU, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Pada tanggal 18 hingga 20 Oktober mendatang, Forum Liangzhu ke-3 akan digelar di Hangzhou, ibu kota Provinsi Zhejiang, Tiongkok bagian timur. Dalam momen ini, warisan arkeologi Liangzhu yang sarat makna akan bersanding dengan semarak peradaban global, menciptakan pertemuan budaya lintas waktu.

Sekitar 400 tamu dari hampir 60 negara akan menghadirkan temuan riset terbaru tentang berbagai peradaban serta model inovatif untuk pelestarian budaya yang beragam. Forum ini akan menjadi ruang dialog mendalam tentang pertukaran budaya, melampaui batas waktu dan merayakan keindahan nilai-nilai kemanusiaan yang kita miliki bersama.

Liangzhu, yang secara harfiah berarti “pulau indah di tengah perairan”, terletak di dataran Yuhang, Hangzhou, yang dipenuhi aliran sungai. Situs Liangzhu menjadi bukti nyata kejayaan peradaban agraris berbasis pertanian padi di Tiongkok prasejarah lebih dari 5.000 tahun yang lalu.

Pada tahun 2019, situs ini resmi masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Forum Liangzhu pertama yang digelar pada 2023 hadir sebagai acara nasional bergengsi dengan visi global, nuansa khas Tiongkok, pesona Zhejiang, dan semangat mengeksplorasi peradaban dunia.

Saat ini, jaringan internasional Liangzhu telah menjangkau 123 negara dan wilayah di seluruh dunia. Forum ini telah berkembang menjadi platform penting dalam mendorong dialog budaya global, memfasilitasi pertukaran dalam kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), serta menampilkan kekayaan peradaban Tiongkok.

Pertemuan budaya akbar ini diselenggarakan bersama oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok, Administrasi Warisan Budaya Nasional, dan Pemerintah Provinsi Zhejiang, dengan dukungan dari UNESCO dan Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Forum ini sarat dengan agenda yang menarik dan bernilai tinggi.

Tema forum tahun ini — “Revitalisasi Peradaban: Warisan Budaya dan Keberagaman Budaya Manusia” — tetap sejalan dengan edisi sebelumnya, semuanya mengusung misi yang sama: mendorong pertukaran dan pembelajaran bersama, selaras dengan perkembangan zaman, dan menerangi jalan masa depan.

Keberagaman budaya manusia adalah sumber kekayaan dan vitalitas dunia. Melalui keberagaman, dunia dapat terhubung, hidup dalam harmoni, saling belajar satu sama lain, dan berinovasi melalui integrasi budaya. Fokus forum ini tercermin jelas dalam sub-forum yang mengangkat keindahan keberagaman melalui dialog serta eksplorasi inovasi yang berpijak pada warisan budaya.

Tertarik pada peradaban kuno' Sub-forum “Akar Budaya: Kearifan Abadi dan Nilai Kontemporer Peradaban Kuno” akan membandingkan berbagai peradaban seperti di sepanjang Sungai Kuning dan Sungai Yangtze, Mediterania, dan wilayah Maya.

Bagi yang berminat pada praktik pelestarian warisan, sub-forum “Inovasi dalam Praktik: Arkeologi Perkotaan, Konservasi Situs Warisan, dan Pembangunan Terpadu Urban-Rural” akan menampilkan penemuan arkeologis terbaru dari Liangzhu dan permukiman Maya.

Dalam sub-forum “Warisan Berkelanjutan: Perluasan Fungsi Museum dan Pemanfaatan Benda Budaya”, Aliansi Museum Internasional Jalur Sutra akan menyambut anggota baru dari Qatar dan Tunisia, serta meluncurkan deklarasi resmi dari aliansi tersebut.

Memperingati 40 tahun keikutsertaan Tiongkok dalam Konvensi Warisan Dunia, sub-forum “Visi Masa Depan: Warisan Budaya Dunia dan Model Baru Kemajuan Manusia” akan berbagi wawasan serta praktik terbaik dalam pelestarian dan pengelolaan warisan dunia, didampingi oleh pameran yang menampilkan upaya inovatif Tiongkok selama empat dekade terakhir.

Di Liangzhu, situs warisan Tiongkok yang telah berumur ribuan tahun, budaya global yang beragam berpadu, dan tradisi dihidupkan kembali melalui teknologi canggih. Forum Liangzhu lebih dari sekadar panggung inovasi budaya dunia; ia adalah jembatan untuk memperdalam pembelajaran antarperadaban. Forum Liangzhu ke-3 diyakini akan meninggalkan jejak budaya yang hangat dan inspiratif dalam perjalanan membangun komunitas global dengan masa depan bersama.