HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Program CoolThink@JC, yang diinisiasi dan didanai oleh The Hong Kong Jockey Club Charities Trust, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja pada tanggal 18 Juni di Sha Tin Racecourse, Hong Kong. Berdasarkan MoU yang bertajuk “CoolThink@JC × Cambodia Sharing and Exchange Programme”, kementerian akan mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum serta model pendidikan inovatif CoolThink@JC yang telah diakui secara internasional ke dalam sistem pendidikan dasar di Kamboja. Kesepakatan ini juga membuka kolaborasi berbasis pertukaran pengalaman antara sistem pendidikan Hong Kong dan Kamboja.

Tujuan utama kerja sama ini adalah untuk memastikan bahwa siswa dari berbagai latar belakang memiliki akses yang setara terhadap pendidikan computational thinking (berpikir komputasional) yang berkualitas, sehingga dapat membina generasi muda yang siap menghadapi era digital.

Kementerian berencana untuk mengimplementasikan materi ajar dan pengalaman CoolThink@JC di 100 sekolah negeri di Kamboja mulai tahun 2025 hingga 2028, dengan manfaat langsung bagi sekitar 30.000 siswa dan 500 guru. Dengan memperkuat kemampuan berpikir komputasional dan pemecahan masalah siswa, inisiatif ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan digital dan membuka babak baru dalam pengembangan sistem pendidikan di Kamboja.

Sebagai anggota ASEAN yang juga turut serta dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative), Kamboja merencanakan untuk membagikan perkembangan ini di berbagai forum internasional, termasuk Konferensi Pendidikan Cerdas Global 2026 di Beijing, guna memperluas dampak program secara global.

Dengan mengeksplorasi perspektif pendidikan lokal maupun internasional dan melakukan pertukaran pengetahuan, para pendidik dari Hong Kong dan Kamboja akan berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi siswa di Asia. Materi ajar yang telah diterjemahkan juga akan memberikan manfaat tambahan bagi siswa minoritas etnis di Hong Kong, memperkuat pendidikan yang inklusif.

Dalam sambutannya saat penandatanganan MoU, Bapak Sok Tha, Direktur Departemen Transformasi Digital di Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja, menekankan pentingnya program CoolThink@JC dalam sistem pendidikan Kamboja. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung kementerian dalam meningkatkan pendidikan digital, tetapi juga selaras dengan visi Pemerintah Kerajaan Kamboja untuk menghasilkan sumber daya manusia digital yang berkualitas.

Dengan mengintegrasikan program ini ke dalam kelas, para guru akan mendapat peluang untuk mengembangkan diri secara profesional serta menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan teknologi secara efektif dalam pembelajaran. Peningkatan ini tidak hanya menguntungkan guru, tetapi juga meningkatkan hasil belajar siswa. Melalui workshop dan pelatihan, para guru akan memperdalam keahlian dalam pemrograman, pemecahan masalah, dan penalaran logis, sehingga dapat lebih baik membimbing siswa.

Ia optimistis bahwa implementasi program ini akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi siswa, serta mempersiapkan mereka dengan lebih baik untuk karier masa depan, khususnya dalam bidang STEM dan industri berbasis teknologi.

“Program CoolThink@JC telah mendapat pengakuan luas secara internasional, dan adopsinya oleh Kementerian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kamboja di 100 sekolah dasar menjadi bukti nyata atas keberhasilannya. Kami juga sangat senang melihat pembentukan Asosiasi Guru InnoCommunity CoolThink tahun ini oleh para guru penuh semangat, guna mendorong pertukaran profesional dan berbagi pengalaman. Melalui kerja sama dan pertukaran pengetahuan, kami bertujuan memperkuat hubungan pendidikan antara Hong Kong, ASEAN, dan kawasan Sabuk dan Jalan, serta membuka jalan bagi pendidikan berkualitas tinggi yang futuristik bagi generasi mendatang,” tutur Winnie Ying dari The Hong Kong Jockey Club Charities Trust, dalam rilisnya, Jumat (20/6/2025).

“Klub mengucapkan terima kasih kepada Biro Pendidikan Hong Kong atas dukungannya dalam mengadopsi dan mengintegrasikan CoolThink@JC ke semua sekolah dasar yang didanai pemerintah di Hong Kong,” sambungnya.

CoolThink@JC: Memajukan Pendidikan Berpikir Komputasional ke Tingkat Global

Selama kunjungannya di Hong Kong, Bapak Sok Tha juga menjadi pembicara tamu dalam dua hari pertama Konferensi Internasional Pendidikan Berpikir Komputasional (19 Juni), dan menyampaikan pidato pada sesi utama. Ia menyampaikan bahwa di era pasca pandemi, permintaan terhadap pendidikan digital terus meningkat, dan sistem pendidikan Kamboja sedang berada dalam fase transformasi penting.

Dengan dukungan menyeluruh dari pemerintah dan kebijakan terkait, Kamboja berkomitmen untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan yang tangguh, bertumpu pada inovasi, sains, dan teknologi. Dengan mengintegrasikan alat digital dan disiplin STEM ke dalam sistem pendidikan, negara ini berharap dapat memperlengkapi siswa dengan keterampilan abad ke-21 yang krusial. Ia menyambut baik kolaborasi dengan The Hong Kong Jockey Club Charities Trust dan CoolThink@JC sebagai pondasi pendidikan untuk generasi muda Kamboja menuju masyarakat yang siap menghadapi masa depan.

Program CoolThink@JC meluncurkan Konferensi Internasional Pendidikan Berpikir Komputasional (CTE) pada tahun 2016. Sejak 2021, program ini mendukung penyelenggaraan konferensi tahunan di berbagai wilayah, menarik lebih dari 2.000 peserta dari kalangan akademisi, guru, dan profesional TI global setiap tahunnya. Inisiatif ini secara efektif mempromosikan pendidikan berpikir komputasional dan mendorong inovasi pendidikan di tingkat global. Tahun ini, konferensi berlangsung pada 18–20 Juni di The Education University of Hong Kong dan Southern University of Science and Technology di Shenzhen.

Pada tahun 2023, Biro Pendidikan Hong Kong mengadopsi CoolThink@JC sebagai dasar dari Modul Pengayaan Pendidikan Koding untuk Tingkat Atas Sekolah Dasar, dengan materi ajar yang segera diluncurkan ke semua sekolah publik. Modul ini mendukung guru dalam mengintegrasikan elemen inovasi dan teknologi ke dalam kurikulum secara sistematis, guna membangkitkan minat dan kemampuan siswa dalam teknologi informasi, serta memperkuat pendidikan STEAM secara mendalam.

Diluncurkan sejak 2016, CoolThink@JC merupakan inisiatif kolaboratif antara The Education University of Hong Kong, Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan City University of Hong Kong, serta didukung oleh para pendidik lokal dan akademisi terkemuka dunia. Sejak awal, program ini telah melatih lebih dari 1.500 guru dan memberi manfaat bagi lebih dari 100.000 siswa. Program ini berkomitmen untuk memasukkan pendidikan berpikir komputasional ke dalam kurikulum formal, menyediakan materi ajar berkualitas tinggi, platform pembelajaran, dan pelatihan profesional bagi guru.

Kurikulumnya menekankan keterampilan dalam pemecahan masalah dan penalaran logis, serta membimbing siswa secara sistematis melalui proses berpikir mulai dari perencanaan, analisis, hingga debugging, agar mampu menghadapi berbagai tantangan dengan efektif.