BANGKOK, THAILAND – Media OutReach Newswire – Seiring industri konstruksi menghadapi kelangkaan material dan meningkatnya kebutuhan infrastruktur akibat perubahan iklim, sebuah sumber daya yang tak terduga mulai mendapatkan perhatian: pasir gurun dan pasir laut. Material yang dulu dianggap tidak layak ini, kini dibayangkan kembali melalui teknologi canggih sebagai bahan berperforma tinggi yang memiliki potensi transformatif.
Menanggapi peluang ini, perusahaan asal Thailand, Doctor T Company Limited—yang dikenal sebagai pemimpin inovasi nanoteknologi di berbagai sektor industri—mengumumkan ekspansi strategisnya ke bidang material konstruksi canggih. Inovasi terbaru mereka, DRT-Sand, dirancang untuk menjawab peluang pertumbuhan di wilayah berpasir kering di seluruh dunia, tempat kondisi lingkungan ekstrem bersinggungan dengan kebutuhan infrastruktur. Dengan fleksibilitas tinggi, DRT-Sand juga dapat digunakan bersama pasir laut, menjadikannya relevan untuk daerah pesisir maupun gurun.
Di tengah kelangkaan global pasir sungai berkualitas tinggi dan meningkatnya permintaan konstruksi, DRT-Sand memperkenalkan substrat pasir gurun yang dilapisi lapisan nano-film eksklusif. Inovasi ini mengubah pasir yang sebelumnya tidak dapat digunakan menjadi bahan yang tahan air, tahan debu, dan tahan cuaca—ideal untuk campuran semen maupun dengan bahan pengikat alternatif. Solusi ini menjawab “krisis pasir” yang semakin mengkhawatirkan, sekaligus sejalan dengan komitmen Doctor T terhadap keberlanjutan lingkungan.
DRT-Sand menyediakan platform untuk infrastruktur yang dapat diperluas dan berkelanjutan di kawasan gurun. Bahan ini memungkinkan pembangunan jalan, jalur pejalan kaki, blok bangunan, dan cekungan air—tanpa dampak lingkungan akibat pengambilan pasir sungai atau beban logistik dari semen impor. DRT-Sand bahkan dapat diolah menjadi cat berwarna pasir untuk lingkungan yang ekstrem. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, DRT-Sand membantu menurunkan biaya konstruksi dan membuka jalan bagi ekonomi gurun untuk menjadi pemasok global material bangunan bernilai tinggi.
Doctor T tengah meluncurkan proyek-proyek di kawasan MENA (Timur Tengah dan Afrika Utara) bersama mitra lokal untuk menunjukkan kinerja DRT-Sand dalam pengelolaan air, konektivitas pedesaan, dan pekerjaan sipil rendah karbon.
“DRT-Sand mewujudkan visi kami untuk mengubah sumber daya yang terabaikan menjadi aset strategis. Kami bangga memimpin dengan solusi berkelanjutan yang menjawab kebutuhan nyata dunia,” ungkap Mr. Thiti Jirawatcharakorn, CEO Doctor T , dalam rilisnya, Kamis (12/6/2025).
Bagi investor, inisiatif ini menggabungkan nilai ESG (Environmental, Social, and Governance) dengan inovasi material, menciptakan sumber pendapatan baru di samping segmen TPoxy dan kayu sintetis (VoidWood) Doctor T, yang saat ini menyumbang lebih dari 85% pendapatan perusahaan. Doctor T menargetkan peluncuran uji coba pada akhir 2025, implementasi pada 2026, dan ekspansi global pada 2027–2028.
Doctor T mengundang investor strategis, distributor, dan mitra untuk mendukung peluncuran dan komersialisasi DRT-Sand. Pihak yang berminat dipersilakan menghubungi Doctor T untuk menjajaki peluang kemitraan dan bersama-sama membentuk masa depan infrastruktur berkelanjutan.
Selengkapnya: http://www.drt.co.th/products-drt-sand/