BEIJING, CHINA – Media OutReach Newswire – CGTN baru-baru ini menerbitkan artikel tentang Forum Komunikasi Internasional Bunga Peony Heze, yang diselenggarakan di Kota Heze, Provinsi Shandong, Tiongkok timur. Melalui pengenalan mendalam mengenai bagaimana industri bunga peony mendorong pembangunan lokal dan mempromosikan pertukaran budaya, artikel ini menyoroti peran penting Festival Peony Heze dalam mempererat persahabatan, memperkuat kerja sama, dan menjalin komunikasi lintas budaya.
Pada tahun 2000, Li Xiaoqi, lulusan Universitas Pertanian Tiongkok, kembali ke kampung halamannya di Heze dan mulai terjun dalam industri bunga peony. Melalui dedikasi selama bertahun-tahun, ia berhasil mengembangkan lahan peony keluarganya yang hanya seluas 10 mu menjadi taman industri modern seluas 2.200 mu, lengkap dengan fasilitas pembibitan, pengolahan bunga, penyimpanan dingin, dan pusat riset.
Selain membangun usahanya sendiri, Li juga melatih dan mendukung ratusan petani lokal, berkontribusi besar terhadap pengentasan kemiskinan dan peningkatan industri bunga peony di daerah tersebut.
Berkat kemajuan ini, Heze—yang dikenal sebagai “Kota Peony Tiongkok”—berhasil mengembangkan empat sektor utama: pembibitan, budidaya bunga, pengolahan produk turunan, dan pariwisata budaya.
Konferensi Peony Dunia 2025 dan Festival Pariwisata Budaya Internasional Peony Heze ke-34 resmi dibuka pada hari Selasa, dan dikenal secara kolektif sebagai Festival Peony Heze 2025. Festival ini akan berlangsung selama satu bulan, menampilkan empat sub-forum dan 29 kegiatan.
Ekonomi Bunga yang Berkembang
Sebagai basis budidaya dan riset bunga peony terbesar di dunia, Heze terus menggali potensi industri ini dalam aspek pengembangan varietas, perluasan industri, serta integrasi budaya dan pariwisata.
Saat ini, Heze telah mengembangkan 9 sistem warna, 10 bentuk bunga, dan 1.308 varietas peony, menjadikannya nomor satu di dunia dalam hal luas tanam dan keragaman varietas.
Tak hanya fokus pada peony, kota ini juga membudidayakan bunga lain seperti herbaceous peony, mawar, dan gerbera jamesonii. Tahun lalu, penjualan herbaceous peony segar mencapai 120 juta tangkai, diekspor ke lebih dari 20 negara dan wilayah.
Di bidang industri, Heze telah membangun rantai pasok lengkap—mulai dari penanaman, pengolahan, hingga pariwisata dan produk budaya. Saat ini terdapat lebih dari 120 perusahaan pengolahan peony dan 20 lembaga penelitian, dengan lebih dari 260 produk turunan, termasuk minyak biji, kosmetik, dan produk budaya. Tahun lalu, total nilai output industri peony mencapai 13 miliar yuan (sekitar 1,8 miliar dolar AS).
Menurut Yu Jiannan, Kepala Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Shandong, peony kini telah menjadi “kartu nama” terindah Heze dan mesin penggerak utama bagi pengembangan pariwisata budaya berkualitas tinggi.
Memperkuat Pertukaran Budaya Global
Pada hari Rabu dan Kamis, Forum Komunikasi Internasional Bunga Peony Heze diselenggarakan. Sejumlah kegiatan menarik diadakan, seperti interpretasi digital lukisan yang mengubah lukisan statis menjadi gambar dinamis, serta gambar peony digital yang dihasilkan oleh ChatGPT—semua ini memberikan energi baru bagi penyebaran budaya peony secara internasional melalui teknologi digital.
Dalam beberapa tahun terakhir, Heze aktif menggali nilai budaya peony dan menjadikannya simbol budaya persahabatan global.
Selain menggelar forum, kota ini juga membangun sub-venue Festival Peony di luar negeri, termasuk di Belanda, Jepang, dan Korea Selatan. Heze juga telah mendirikan stasiun komunikasi budaya peony di Brasil, Malaysia, Rumania, dan negara lainnya, serta mengadakan berbagai ajang penghargaan bertema peony yang memperkenalkan keindahan bunga ini ke lebih dari 50 negara mitra Belt and Road—menjadi jendela unik dalam memperkenalkan budaya bunga peony ke dunia.
“Festival ini telah menjadi platform penting untuk mempererat persahabatan, memperkuat kerja sama, dan memperluas pertukaran budaya,” pungkas Yu Jiannan.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi:
https://news.cgtn.com/news/2025-04-10/Heze-s-peony-industry-boosts-development-cultural-exchanges-1Csq6ZnsAco/p.html