HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Economist Impact akan menyelenggarakan acara tahunan ke-5 Technology for Change Asia pada tanggal 12-13 Maret di Hopewell Hotel, Hong Kong.500 pemimpin akan berkumpul di acara perdana ini untuk mempelajari kekuatan transformatif dari teknologi yang sedang berkembang yang dapat membantu bisnis dan masyarakat maju kedepan.
Tema-tema penting antara lain:
- - Masa depan pekerjaan di era AI: menganalisis dampak AI terhadap pasar kerja, pengembangan keterampilan, dan hubungan yang terus berkembang antara manusia dan mesin
- - Revolusi kuantum: menyelidiki bagaimana komputasi kuantum dapat membentuk kembali sektor-sektor seperti keamanan siber, perawatan kesehatan, dan keuangan
- - Solusi teknologi berkelanjutan: mendiskusikan teknologi ramah lingkungan yang inovatif untuk memerangi perubahan iklim dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan
- - Inovasi yang berpusat pada manusia: memastikan adopsi teknologi memprioritaskan kebutuhan manusia dan kesejahteraan masyarakat
- - Transformasi Greater Bay Area: jelajahi peran penting GBA dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi di Asia
- - Peta jalan digital Tiongkok: dapatkan wawasan dari para pemimpin teknologi Tiongkok tentang inovasi yang membentuk lanskap teknologi global.
- - Mobilitas cerdas dan ramah lingkungan: mengkaji kendaraan listrik, inisiatif kota cerdas, dan kebijakan pemerintah yang mendorong transportasi berkelanjutan.
- AI etis: mengatasi masalah-masalah penting dalam privasi data, keamanan siber, dan kepercayaan publik terhadap AI generatif.
70 pembicara telah dikonfirmasi termasuk tokoh-tokoh terkemuka seperti:
- Yang Terhormat Paul Chan Mo-po, GBM, GBS, MH, JP, Sekretaris Keuangan Pemerintah Daerah Administratif Khusus Hong Kong
- Profesor Brian Cox, fisikawan, penulis, dan presenter televisi terkenal
- Yan Xie, chief technology officer, Li Auto
- Daryl Pereira, direktur dan kepala ‘Office of the CISO' Asia-Pasifik, Google
- Milind Gaharwar, principal AI scientist, Mercedes-Benz Group
- Allan Zeman, Chairman, Lan Kwai Fong Group
- Chris Bezuidenhout, chief information officer, global emerging markets, Deutsche Bank
- Paulo de Guzman, chief technology officer, Sephora
- Puneet Gambir, head of risk and GrabDefence business, Grab
- Clair Deevy, global director of social impact, WhatsApp
- Irwan Yulianto, general manager and head of Asia-Pacific enterprise infrastructure, cybersecurity and smart innovation, Panasonic
- Nancy Wang, country manager and senior director of talent solutions, LinkedIn China
- Prerit Mishra, head of analytics, Asia-Pacific, DHL
- Ayumi Nakajima, senior director and head of Asia-Pacific, content, Pinterest
- David Liu, chief customer experience officer, Klook
- Laura Houldsworth, vice-president and managing director, Asia-Pacific, Booking.com
“Kita berada pada momen yang sangat penting. Teknologi baru seperti komputasi kuantum, fusi nuklir, dan AI menjanjikan untuk merevolusi masyarakat kita, dan Asia berada di tengah-tengahnya. Namun, pengembangan dan penerapan teknologi-teknologi ini membutuhkan pendanaan, penelitian dan pengembangan, serta regulasi yang terfokus. Kita tidak boleh lupa bahwa teknologi-teknologi ini muncul dari ilmu pengetahuan yang didorong oleh rasa ingin tahu. Saya percaya bahwa sangat penting bagi kita untuk mempertahankan basis sains – sumber pengetahuan baru – di samping pengembangan teknologi baru yang didasarkan pada penemuan-penemuan di masa lalu. Saya berharap dapat terlibat dengan para pemimpin dan pakar serta berkontribusi dalam debat ini,” ujar Profesor Brian Cox.
“Dari komputasi kuantum hingga ethical AI, Technology for Change Asia 2025 membahas inovasi-inovasi yang menentukan masa depan kita. Diskusi yang akan kita lakukan bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang membentuk dunia yang lebih tangguh dan adil. Saya menantikan untuk terlibat dengan para pemimpin dalam mewujudkannya,” ungkap Charles Ross, principal, teknologi dan masyarakat, Asia Pasifik di Economist Impact.
Acara tahunan Technology for Change Asia yang ke-5 ini disponsori oleh Kellogg-HKUST Executive MBA Program, Hong Kong Science & Technology Parks Corporation, Tata Communications, IBM, AIA, dan McKinsey Global Institute. Acara ini didukung oleh Brand Hong Kong, Badan Pariwisata Hong Kong, AI Club Asia, Asia MarTech Society, dan Konsulat Jenderal Inggris di Hong Kong. Mitra perjalanan resmi adalah Cathay Pacific.
Register Disini: https://bit.ly/EconTechforChange