• Home
  • Meranti
  • Harga Pasir di Selatpanjang Melambung, Ini Penyebabnya..

Harga Pasir di Selatpanjang Melambung, Ini Penyebabnya..

Senin, 03 April 2017 | 12:09
MERANTI, RIAUGREEN.COM - Sejak susahnya pasokan dari wilayah Tanjungbalai Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) masuk ke Selatpanjang membuat harga pasir bangunan melambung tinggi.

Jika biasanya satu koyan (1,5 kubik) pasir hanya berkisar Rp 500 ribu, sekarang naik menjadi Rp 620 ribu. Sementara batu perkoyannya mencapai Rp1 juta dari sebelumnya Rp 800 ribu.

"Naiknya cukup tinggi. Mau bagaimana lagi sekarang tak bisa lagi pasok dari Selatbelia," kata M Ikhsan, salah seorang pengusaha pasir di Selatpanjang, Minggu (2/4).

Dikatakannya lagi, sebelum memasok dari wilayah Pekanbaru dan Kampar, para penjual pasir di Selatpanjang juga membeli pasir dari Dumai. "Memang harganya tidak jauh beda. Satu koyannya sekitar Rp 580 ribu," ujarnya.

Laki-laki yang mengurus usaha ayahnya itu mengaku tidak begitu paham permasalahan yang menyebabkan para pengusaha tidak bisa lagi membeli pasir dari wilayah Karimun. Namun yang jelas dia berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti agar masyarakat bisa terbantu, terlebih di kabupaten baru itu sedang giat-giatnya membangun.

"Kalau kita bisa ambil langsung dari Selatbelia seperti dulu, harganya pasti bisa lebih murah. Bisa sekitar Rp 500 ribu perkoyan. Semoga Pemkab bisa mencarikan jalan keluarnya," harap Ikhsan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Meranti, Herman saat dikonfirmasi membantah kalau pengusaha tidak bisa lagi membeli pasir dari wilayah Tanjungbalai Karimun. Hanya saja kini telah diatur dengan regulasi oleh pemerintah daerah setempat.

"Siapa bilang tidak bisa beli dari Balai?. Masih bisa. Hanya saja harus mengurus izin resmi dengan pemerintah daerahnya. Tidak bisa lagi seperti dulu," jelasnya.

Menurut Herman lagi, Pemkab Kepulauan Meranti tidak memiliki wewenang yang berkaitan dengan pertambangan termasuk pasir dan batu. Namun pihaknya bersedia memfasilitasi masyarakat ataupun pengusaha yang ingin membeli pasir dari kabupaten tetangga itu.

"Kalau memang ada kesulitan jumpai saya. Nanti akan kami bantu," sebut Kepala Disperindag Meranti itu. (gun)

BERITA LAINNYA
Organisasi PBBM Kepulauan Meranti Terbentuk
Sabtu, 21 Desember 2024 | 20:37
Petugas Geledah Blok Tahanan Wanita Selatpanjang
Selasa, 03 Desember 2024 | 16:27
APBD Kebupaten Meranti 2025 Capai Rp1,3 Triliun
Minggu, 24 November 2024 | 11:36
BERIKAN KOMENTAR
Buy twitter verification Buy Facebook verification Buy Tiktok verification SMM Panel
Top