EIJING, TIONGKOK – Media OutReach Newswire – Pada 27 Agustus, Mengniu Dairy (2319.HK) merilis laporan keuangan interim tahun 2025, mencatatkan pendapatan sebesar RMB 41,57 miliar untuk paruh pertama tahun ini, dengan laba operasional mencapai RMB 3,54 miliar—menunjukkan kenaikan 13,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Berkat penerapan manajemen ramping (lean management) yang berkelanjutan, Mengniu juga mencatat pertumbuhan arus kas operasional sebesar 46,2% secara tahunan selama periode tersebut. Margin laba operasional meningkat 1,5 poin persentase menjadi 8,5%.
Setelah pengumuman hasil tersebut dan sebagai bentuk kepercayaan terhadap prospek masa depan perusahaan, sejumlah institusi seperti JPMorgan meningkatkan kepemilikan saham mereka di Mengniu. DBS Group dan Shenwan Hongyuan juga memberikan peringkat “Buy” untuk saham ini.
Aice Ice Cream: Keterlibatan Lokal yang Kuat Dorong Pertumbuhan Internasional
Bisnis internasional Mengniu menunjukkan performa menonjol dalam laporan keuangan terbaru. Data publik menunjukkan bahwa Aice Ice Cream memasuki pasar Indonesia pada tahun 2015, dan berhasil meningkatkan penjualan tahunannya dari RMB 20 juta menjadi RMB 1,2 miliar hanya dalam tiga tahun. Saat ini, merek tersebut menghasilkan pendapatan tahunan lebih dari RMB 2 miliar dan menguasai pangsa pasar sebesar 34% di Indonesia—menjadikannya pemimpin pasar es krim di negara tersebut. Aice juga menempati peringkat kedua di Filipina dan Vietnam, serta tengah memperluas jangkauan ke negara tetangga seperti Thailand.
Aice mendorong inovasi melalui program “Freezer Deployment Program”, di mana hampir 600.000 freezer telah disebarkan ke wilayah pedesaan Indonesia, mencakup sekitar 400.000 gerai ritel. Program ini didukung oleh subsidi listrik, yang turut membentuk jaringan distribusi ritel yang kokoh. Yang patut dicatat, Aice telah membangun rantai pasok lokal secara menyeluruh melalui investasi strategis, termasuk pembangunan infrastruktur rantai dingin melalui usaha patungan, serta pendirian tiga fasilitas produksi milik sendiri di Indonesia, secara efektif mengatasi tantangan logistik lintas batas.
Hingga saat ini, Aice telah memiliki empat basis produksi di seluruh Asia Tenggara. Model operasional yang terlokalisasi—berbasis pada R&D, distribusi, dan manajemen rantai pasok—telah menciptakan keunggulan kompetitif yang kuat di kawasan dan menjadi cetak biru skalabel untuk memasuki pasar baru.
Bellamy's Percepat Peningkatan Sistem Bisnis Global
Sebagai pilar utama dalam strategi internasionalisasi Mengniu, Bellamy's Organic Infant Formula menunjukkan momentum pertumbuhan yang kuat di Asia Tenggara. Berasal dari Australia, Bellamy's merupakan merek makanan bayi organik premium, dengan lini produk unggulannya—Bellamy's Organic A2 Platinum—mengalami pertumbuhan yang solid. Kehadiran strategis merek ini di segmen premium ibu dan bayi di Asia Tenggara berkontribusi besar terhadap peningkatan sistem bisnis global Mengniu.
Dalam beberapa tahun terakhir, Bellamy's terus memperluas jejaknya di Asia Tenggara, dengan performa yang sangat kuat di pasar Vietnam, di mana segmen susu formula bayi menunjukkan pertumbuhan yang melampaui industri secara keseluruhan. Pada semester pertama 2025, Bellamy's menyelesaikan peningkatan lini produk dengan meluncurkan varian baru dari seri Classic Blue Can dan Organic Blue Shield di pasar Australia dan Vietnam.
Yang menonjol, dalam sebuah seremoni penandatanganan distributor baru-baru ini, Konselor Perdagangan dan Investasi Pemerintah Australia untuk Vietnam hadir secara langsung, sebuah dukungan kuat terhadap kualitas produk Bellamy's. Pengaruh merek ini di Vietnam terus berkembang, bahkan beberapa kali diliput dalam laporan khusus oleh Televisi Nasional Vietnam. Bellamy's juga memperkuat kesadaran merek lokal melalui kunjungan delegasi pemerintah dan asosiasi industri dari Vietnam.
Memasuki Tahap Baru Internasionalisasi
Para pakar industri mencatat bahwa globalisasi industri susu menghadapi berbagai tantangan, termasuk integrasi rantai pasok, pelokalan produk, dan pembangunan kepercayaan merek. Strategi internasionalisasi Mengniu melampaui ekspor produk semata, dengan menerapkan pendekatan terintegrasi “Produk–Merek–Budaya” untuk membangun kehadiran global multidimensional.
Dari sisi branding, Mengniu memanfaatkan IP global untuk memperkuat koneksi emosional dengan konsumen, dengan pemasaran olahraga menunjukkan hasil yang sangat kuat. Sejak menjadi sponsor produk susu Tiongkok pertama dalam Piala Dunia FIFA tahun 2018, perusahaan terus mendukung ajang internasional besar seperti Piala Dunia dan Olimpiade. Lewat pesan merek “Saya tidak lahir kuat; saya dilahirkan untuk menjadi kuat”, Mengniu menyelaraskan semangat ketangguhan dengan keunggulan atletik—memperdalam pengakuan global terhadap nilai merek dan kualitas produknya.
Dalam aspek budaya, Mengniu memosisikan diri sebagai duta budaya Tiongkok, berkontribusi dalam narasi ekspor budaya nasional. Kolaborasinya dengan Ne Zha 2 tidak hanya meluncurkan produk edisi khusus, tetapi juga memperkenalkan kreativitas IP Tiongkok ke audiens global.
Perjalanan internasionalisasi Mengniu mencerminkan model baru bagi merek Tiongkok yang go global: dari pelokalan produk dan pengembangan IP merek hingga pencapaian resonansi budaya. Evolusi ini menandai pergeseran dari sekadar mengekspor “Made in China” menjadi menyampaikan “Nilai-nilai Tiongkok.” Dengan kesabaran strategis dan kepercayaan budaya, Mengniu terus melangkah dari sekadar “go global” menuju “terintegrasi secara global”, dan akhirnya menjadi pemimpin global.