RIAUGREEN.COM - Gempa bumi berkekuatan besar yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik di zona subduksi disebut gempa megathrust.
Indonesia berada di tempat di mana tiga lempeng tektonik besar berkumpul: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
Zona subduksi terbentuk sebagai hasil dari pergerakan lempeng-lempeng 1 ini. Ini adalah zona pertemuan antara dua lempeng di mana lempeng yang lebih padat (Indo-Australia) menunjam di bawah lempeng yang lebih ringan (Eurasia).
Sebagai negara kepulauan dengan tektonik yang aktif, Indonesia rentan terhadap gempa bumi, terutama megathrust.
Kawasan di pesisir Indonesia, terutama di Sumatera dan Jawa, sangat rentan terhadap gempa megathrust.
Menurut informasi yang dikumpulkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), berikut adalah beberapa wilayah di Indonesia yang mungkin terpengaruh oleh gempa megathrust:
1. Sumatera: Pesisir Barat Aceh, Pesisir Barat Lampung, Kepulauan Mentawai, Pesisir Sumatera Barat, Pulau Enggano, Pesisir Selatan Lampung, Sumatera Utara, Pulau Nias, dan Pesisir Sumatera Utara.
2.Jawa: Jawa Tengah, Pesisir Selatan Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
3. Nusa Tenggara: Pesisir Selatan Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
4. Sulawesi: Pesisir Utara Sulawesi Utara, Pesisir Barat Gorontalo.
5. Papua: Pesisir Utara Papua.
Gempa dapat terjadi di berbagai wilayah dengan kekuatan yang berbeda. Wilayah Aceh-Andaman diperkirakan mengalami gempa dengan kekuatan tertinggi, yang mencapai 9.2 skala Richter.
Gempa megathrust dapat menimbulkan dampak yang sangat merusak, antara lain merusak bangunan, infrastruktur, dan menyebabkan tanah longsor.
Selain itu, memicu gelombang tsunami yang sangat besar, menghancurkan kawasan pesisir, serta terjadi likuefaksi, yakni tanah di daerah yang jenuh air dapat kehilangan kekuatannya dan berubah menjadi seperti lumpur saat terjadi gempa kuat.
Demikian dilansir dari pikiran-rakyat.