RIAUGREEN.COM - Apakah Anda pernah mendengar kisah Roro Jonggrang dan Candi Prambanan' Legenda cerita ini berasal dari Jawa Tengah, di balik keunikan dan kemegahan dari arsitektur hingga sejarahnya, ternyata Candi Prambanan memiliki cerita yang menarik.
Terdapat kisah pembuktian cinta Bandung Bondowoso ke Roro Jonggrang, karena Bandung Bondowoso dikisahkan sebagai pemimpin yang tegas, kejam, dan suka mengatur seenaknya. Dia pun memiliki pasukan yang kuat, dan tidak segan untuk memberikan hukuman berat kepada siapapu yang ketahuan menantang dan tak mematuhi aturannya.
Bondowoso sendiri adalah kesatria sakti dari Kerajaan Pangging. Kerajaan ini sangat terkenal sifat menjajah dan ingin menguasai sebuah wilayah. Nama Bandung Bondowoso terdapat dari senjata yang sangat sakti yang dinamakan Bandung, tak hanya memiliki alat senjata yang sakti, tapi juga Bandung Bondowoso memiliki pasukan berupa ghaib sebangsa jin.
Dengan demikian, Raja Pangging mudah memerintahkan Bandung Bondowoso agar menyerang Kerajaan Prambanan dengan pasakunannya panik karena tak memiliki persiapan untuk perang membuat Prabu Baka hingga pasukannya tewas. Namun, akhirnya Bandung Bondowosolah yang berhasil dan menang menduduki Kerajaan Prambanan tersebut.
Ketika Bandung Bondowoso menguasi Istana Prambanan, ia melihat seorang perempuan anak dari Prabu Baka yang bernama Roro Jonggrang. Tanpa berlama-lama, Bandung Bondowoso pun memanggil Roro Jonggrang dan melamarnya.
Saat mendengar pembicaraan itu, Roro Jonggrang menolak tapi di sisi lain dia takut membuat Bandung Bondowoso marah dan dapat membahayakan keluarga serta rakyat Prambanan. Roro Jonggrang pun membuat persyaratan sulit sehingga Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya.
Adapun syarat yang diberikan kepada Bandung Bondowoso adalah membuat seribu candi dan dua buah sumur dalam satu malam. Ketika mendengar syarat tersebut, Bandung Bondoowoso pun menyetujui permintaan Roro Jonggrang, karena dia memiliki pasukan jin yang banyak dan siap membantunya.
Ketika malam hari tiba, Bandung Bondowoso mengumpulkan semua pasukan jin, setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso segala semua pasukannya langsung membuat sumur dan membangun seribu candi dengan sangat cepat. Melihat kecepatan pasukan Bandung Bondowoso dalam membangun candi dan sumur, membuat Roro Jonggrang khawatir.
Hingga tinggal tiga buah candi dan satu sumur yang belum terselesaikan oleh Bandung Bondowoso. Roro Jonggrang pun berpikir keras untuk menggagalkan pembangunan candi tersebut. Akhirnya, Roro Jonggrang pun pergi untuk mengumpulkan para dayang-dayang yang ada di dalam istana Prambanan.
Para dayang-dayang tersebut diberi tugas untuk membakar jerami dengan menyembunyikan lesung dan menaburkan bunga aroma wangi, tak membutuhkan waktu lama akhirnya langit pun tampak kemerahan dan lesung mulai dibunyikan, sehingga bau harum dari Bungan yang sudah tersebar mulai tercium dan membuat para ayam mulai berkokok.
Melihat berwarna kemerahan, lesung berbunyi dan bau harum bunga, membuat jin Bandung Bondowoso pergi meninggalkan pekerjaannya, berpikir bahwa hari telah pagi dan mereka harus segera pergi. Akibatnya, ketika Roro Jonggrang menghitung jumlah candi tersebut hanya 999 buah dan menyebut Bandung Bondowoso gagal memenuhi permintaannya.
Hal itu pun membuat Bandung Bondowoso menjadi sangat marah, dan mengubah Roro Jonggrang menjadi sebuah candinya, dengan kesaktian yang dimiliki oleh Bandung Bondowoso. Akhirnya, Roro Jonggrang menjadi patung yang keseribu dari Candi Seribu yang di syaratkan kepada Bandung Bondowoso.
Candi Roro Jonggrang pun berada di antara seribu candi lainnya yang diberi nama Candi Sewu. Sampai saat ini, candi Roro Jonggrang disebut sebagai patung Roro Jonggrang yang masih terdapat di jajaran Candi Prambanan.**
sumber:okezone.com