HONG KONG SAR – Media OutReach Newswire – Broker pemenang penghargaan VT Markets, pemimpin global dalam layanan keuangan, telah merilis Prospek Ekonomi Kuartal I tahun 2025. Dalam laporan tersebut, broker ini menyoroti lintasan emas yang luar biasa pada tahun 2024 dan potensi kinerja pasarnya di tahun mendatang. Laporan ini lebih jauh menggali pendorong utama pergerakan harga emas; penjelasan mengapa logam mulia ini dianggap sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian global yang meningkat tahun lalu.

2024: Tahun Pemecahan Rekor untuk Emas

Pada tahun 2024, emas telah menjadi fokus pasar investasi global dengan kinerjanya yang kuat. Menghadapi ketidakpastian yang tinggi dalam ekonomi global dan geopolitik, emas terus meningkat pada kuartal keempat tahun 2024, terutama menjelang pemilihan presiden AS, ketika ketidakpastian mendorong harga emas ke rekor tertinggi $2.790 per ons. Namun, setelah hasil pemilu diumumkan, sentimen pasar berangsur-angsur kembali stabil dan harga emas turun lebih dari $200 dari harga tertingginya. Namun pada akhirnya stabil di atas $2.600 per ons, mencapai peningkatan tahunan sebesar 27%, menyoroti posisi intinya sebagai aset safe haven.

VT Markets menyoroti hal ini sebagai bukti ketahanan emas dan peran pentingnya dalam melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian.

De-dolarisasi bank sentral menyebabkan peningkatan permintaan emas

Negara-negara BRICS, yang dipimpin oleh Tiongkok dan Rusia, secara aktif mempromosikan kebijakan de-dolarisasi, memberikan dukungan kuat bagi harga emas. Cadangan emas negara-negara BRICS telah tumbuh secara signifikan, dari 4.360 ton pada tahun 2018 menjadi hampir 5.550 ton pada tahun 2024. Pasar negara berkembang, seperti Turki, Polandia, dan India, juga berkontribusi secara signifikan terhadap pembelian emas oleh bank sentral – sebuah tren yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2025 dengan permintaan yang diperkirakan melebihi 500 ton

Ketidakpastian geopolitik meningkatkan permintaan aset safe haven

Dalam beberapa tahun terakhir, tren deglobalisasi yang tidak dapat diubah lagi telah meningkatkan ketidakpastian geopolitik, yang selanjutnya meningkatkan nilai emas sebagai alat perlindungan yang aman. Terutama setelah terpilihnya kembali Trump sebagai presiden AS, kebijakan unilateralisme dan isolasionisme yang dilakukannya dapat membuat situasi global menjadi lebih rumit. Meskipun Trump telah menyatakan harapannya untuk mempromosikan perundingan damai antara Rusia dan Ukraina, jika langkah ini berhasil, hal itu dapat mengurangi premi geopolitik dan memberikan tekanan pada harga emas dalam jangka pendek. Namun, VT Markets percaya bahwa karena kompleksitas dan sifat konflik geopolitik jangka panjang, emas akan tetap didukung dalam lingkungan internasional yang tidak stabil ini.

Faktor pendorong kebijakan pelonggaran The Fed

Federal Reserve memulai siklus pemotongan suku bunga pada September 2024, yang berdampak signifikan pada pasar emas. Berdasarkan data historis, harga emas biasanya mencapai titik tertinggi dalam dua kuartal setelah penurunan suku bunga. Oleh karena itu, tim riset VT Markets memperkirakan harga emas akan terus naik pada kuartal pertama tahun 2025, dan operasinya masih bullish. Namun, karena kebijakan pemotongan suku bunga dicerna secara bertahap, kinerja tahunan emas mungkin menjadi datar dan memasuki tren fluktuasi tingkat tinggi, dan kinerja tahunan tidak akan lagi menjadi sorotan tahun 2024.

Melihat ke Depan: Stabilisasi di Tengah Ketidakpastian

Meskipun tahun 2024 tidak dapat disangkal merupakan tahun yang luar biasa bagi emas, VT Markets mengantisipasi periode konsolidasi pada tahun 2025. Tim riset memproyeksikan lintasan harga yang tinggi namun stabil, dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan dengan harga tertinggi tahun sebelumnya. Meskipun demikian, emas tetap menjadi aset penting dalam strategi investasi yang terdiversifikasi, terutama dalam iklim ekonomi yang tidak menentu.