PELALAWAN, RIAUGREEN.COM - Festival Pacu Jalur Tradisional di Tepian Narosa Kota Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tahun 2024 dihadiri ribuan pengunjung. Selama event berlangsung, yakni 21-25 Agustus, persaingan ketat antar jalur akan menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.
Sekretaris Daerah Riau, SF Hariyanto yang hadir dan membuka langsung event ini, Rabu (21/8/2024), mengungkapkan bahwa dia berharap Festival Pacu Jalur tahun 2024 akan membawa keberkahan bagi perkembangan pariwisata Riau, sekaligus mengangkat perekonomian masyarakat Kuansing.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat, atas upaya pelestarian dan dukungan yang ditunjukkan dengan ikut membantu mempromosikan pentingnya festival ini kepada masyarakat luas, baik nasional maupun internasional," sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Kuansing, Suhardiman Amby, menilai, pacu jalur tahun ini merupakan yang terhebat dalam sejarah.
"Alhamdulillah pacu jalur tahun 2024 ini jumlah pesertanya terbanyak ada 225 jalur dari berbagai desa di Kuansing dan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Selain itu, pada tahun ini ada juga jalur yang berasal dari provinsi tetangga, yakni Sumatera Barat," ungkap Suhardiman Amby.
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) bagian dari APRIL Group juga kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya lokal ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, perusahaan yang bergerak di industri kertas dan bubur kertas ini kembali berpartisipasi dalam pelaksanaan event akbar ini, mulai dari menyerahkan bantuan pelaksanaan pacu jalur bernilai Rp350 juta lebih, hingga memberi sponsor untuk jalur terpilih.
Sebanyak 4 jalur dari Kabupaten Kuansing yang disponsori oleh RAPP adalah Jalur Rajo Bujang RAPP, Jalur Tuah Alam Kaswira Nondri RAPP. Selanjutnya, Jalur Juragan Kuantan RAPP, dan Jalur Rajo Duyung 89 RAPP (jalur tertua).
Empat jalur ini adalah jalur spesial dan jalur-jalur yang telah mencatatkan prestasi sebelumnya. Jalur Tuah alam RAPP berhasil meraih predikat Juara 1 Rayon Kecamatan Inuman tahun 2024, Juara 1 Rayon Kecamatan Benai Tahun 2024, Juara 3 Rayon Kecamatan Kuantan Hilir 2024.
Untuk Jalur Rajo Bujang RAPP berhasil menjadi Juara 1 Rayon Kecamatan Pangean 2024. Selanjutnya, Jalur Juragan Kuantan juga berhasil menjadi Juara 2 Rayon Kecamatan Pangean tahun 2024.
Sedangkan Jalur Rajo Duyung menjadi perhatian khusus RAPP karena usianya yang sudah 35 tahun. Jalur ini adalah jalur tertua di Kuansing yang telah ada sejak tahun 1989 silam.
Keempat jalur ini akan dihilir (dipertandingkan) pada hari kedua festival, yakni hari ini, Kamis (22/8/2024).
Sebelumnya, jalur Siposan Rimbo yang disponsori RAPP, secara berturut-turut di tahun 2016-2018 berhasil menjadi jawara di Tepian Narosa.
General Manager (GM) Stakeholder Relations (SHR) PT RAPP, Wan Mohd Jakh Anza mengungkapkan bahwa APRIL telah mendukung Festival Pacu Jalur sejak 18 tahun silam, tepatnya sejak tahun 2006.
Dukungan ini karena APRIL sudah menjadi bagian dari masyarakat Riau. "Pacu Jalur ini adalah kebanggaan dan sumber kebahagiaan masyarakat Kuansing, yang juga kebanggaan bagi APRIL," sebut Wan Jakh yang juga hadir saat pembukaan acara.
Katanya, Festival Pacu Jalur adalah event besar tingkat nasional yang sangat menarik antusiasme masyarakat dari berbagai penjuru daerah di Indonesia hingga mancanegara.
"PT RAPP, bagian dari APRIL Group setiap tahunnya selalu memberikan bantuan untuk pelaksanaan pacu jalur, baik pada saat uji coba, pertandingan di tingkat kecamatan, hingga di Tepian Narosa ini," ungkapnya lagi.
Dijelaskannya, bantuan yang diberikan selain untuk mendukung penyelenggaraan, juga dalam bentuk pembinaan kepada jalur-jalur milik masyarakat.
"Hal ini adalah bentuk kepedulian RAPP terhadap pelestarian budaya Pacu Jalur. Tak lepas dari filosofi 5C RAPP, yang salah satunya adalah good for community, yakni aspek masyarakat menjadi yang utama. Pacu jalur sangat penting untuk masyarakat, maka penting juga bagi kita, karena kita adalah bagian dari masyarakat Kuansing, masyarakat Riau," ulasnya.
Indrawadi, Ketua Jalur Rajo Duyung mengatakan, sebagai pengurus jalur, dia harus memperhatikan tak hanya anak pacu (atlet dayung), tapi juga jalur yang digunakan dalam perlombaan.
"Dua hal ini harus kita perhatikan. Baik bagaimana mengatur jadwal latihan anak pacu, cara bekerjasama, hingga cara merawat jalur itu sendiri," terang Edi, sapaan akrabnya.
Dia juga mengapresiasi perhatian RAPP kepada Jalur Rajo Dayung, karena jalur ini adalah jalur spesial yang masih ikut bertanding di Tepian Narosa sejak 35 tahun silam.
"Mudahan-mudahan dengan dukungan dari RAPP, jalur ini bisa terus eksis dan para anak muda di Desa Gunung terus terbuka hatinya untuk ikut berpacu di Pacu Jalur, agar budaya ini tetap terjaga," harapnya.