RIAUGREEN.COM - Netizen akhir-akhir ini semakin penasaran dengan bebarapa perisitwa yang terkait bu guru di medsos, mereka disinyalir sering bertanya link dari video tersebut akibat banyaknya akun di medsos seperti di TikTok, facebook, dan X (dulunya Twitter) mempsoting video tentang Bu Guru, bahkan video ini juga bersiliweran di reel.
Agar tidak paham mari kita bahas dua peristiwa yang terkait Bu Guru viral ini.
Viral Pertama adalah kasus Guru yang viral di Kasus Grobogan berinisial ST, guru wanita ini ternyata masih berusia muda karena berusia 35 tahun, ST sendiri merupakan Guru Agama di SMP sekolah tempat ia mengajar.
Korban dari pelaku Guru ST itu yang dilaporkan oleh keluarga korban atas kasus kekerasan seksual tersebut terjadi saat korban masih siswa SMP di Grobogan di kelas 8 atau 2.
Korban dan ST telah berhubungan selama dua tahun, atau dari korban berusia empat belas tahun. Sekarang korban berusia enam belas tahun.
Adapun modus dibalik kelakuan ST yaitu mengajak korban ke rumahnya untuk belajar mengaji, dia malah menciuminya. Korban dijanjikan dibelikan jaket, pakaian, diberikan uang, dan dipenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sebagai gantinya, korban harus memenuhi permintaan ST.
Demikian dijelaskan oleh Pengacara korban, Hernawan. Baik warga maupun keluarga ST pernah menggerebek hubungan yang dia miliki dengan muridnya. Pada kejadian pertama, ST, janda anak satu itu, sempat digrebek di rumahnya oleh warga saat dia sedang bersama korban.
Posisi Saat Dipergok WargaDilansir dari Merdeka, seorang guru perempuan bernama ST (35) kepergok seorang warga melakukan tindakan asusila terhadap siswanya di kamar mandi berdua. Orang-orang yang mergoki langsung mendatangi mereka dan membawa mereka ke Kepala Desa.
Nur, salah seorang warga, menceritakan, yang perempuan keluar pakai handuk, Y pakai sarung dikrudungin. Ya itu yang terjadi tahun 2023.
Nur mengatakan bahwa korban selalu melewati samping rumahnya setiap hari ke rumah ibu guru agamannya. Saya sempat nanya mau ngaji, pas lewat samping rumah saya, cerita nur.
Sebenarnya, kecurigaan itu muncul pada bulan November 2023, sekitar pukul 20.00 WIB, saat Nur berada di belakang rumah dan melihat ST dan korban masuk ke kamar mandi bersama. Pada saat itu, kamar mandi ST terpisah dari bangunan utama. Bangunan kamar mandi memiliki dua pintu biru yang dapat dilihat dari rumah Nur.
"Saya lihat Y dan ST masuk kamar mandi. Saya tidak ke sana, mantau saja," ujarnya.
Dalam mediasi pertama, kata Supar, kepala dusun Pengkol, ST mengakui kesalahannya dan bersepakat damai dengan pihak korban dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Setelah diberi toleransi, ST mengulangi kesalahannya dan akhirnya dikeluarkan dari sekolah tempat kerjanya pada tahun 2023.
Namun, mereka berdua ternyata masih berhubungan, dan ST bahkan memberi Y tempat kos. Pada akhir September 2024, Y ternyata berada di rumah ST sendirian karena ST sedang menjenguk putrinya di pondok.
Perkembangan kasus ini sudah naik ke penyidikan, karena polisi sudah memanggil dan memeriksa 11 saksi. Untuk berita dan link menarik lainnya, dapat kamu akses di bawah ini.
Namun, yang perlu diwaspadai netizen, link yang disebarkan oleh akun itu belum tentu benar, disinyalir diupload dengan tujuan tertentu oleh akun tersebut. Jadi jangan terpancing untuk megkliknya, untuk berita dan link menarik lainnya dapat kamu temukan di bawah ini.
Viral Kedua Adalah Bu Guru Febrini Paltforma media sosial TikTok akhir-akhir ini diviralkan dari sebiuah kasus yang mengejutkan dari dunia pendidikan, sehingga netizen ramai-ramai mencari informasi akan kebenaran dari kasus ini, tak heran kata kunci 'Bu Guru Febrini Viral' muncul jadi pencarian trending, alias salah satu pencarian yang sedang trend di TikTok, begini penjelasannya lebih lanjut.
Kasus ini bermula dari Ratusan Siswa SMA 1 Mempawah yang diduga gagal untuk mengikuti SNBP akibat dugaan kelalain dari pihak sekolah dalam mengiunput data sekolahnya sebagai persyaratan dari seleksi SNPB. Sehingga sebanyak Sebanyak 113 siswa SMAN 1 Mempawah terkenda dampaknya.
Kejadian ini telah terkonfirmasi dari keterangan kepala SMAN 1 Mempawah Endang Superi Wahyudi, sebagaimana dirangkum dari berbagai media, seperti viva, Ibu Endang mengatakan, kendala utama dalam proses pendaftaran terjadi akibat keterlambatan finalisasi data beberapa siswa di portal Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).
Ibu Endang menyebutkan, saat penginputan finalisasi terjadi keterlambatan untuk beberapa siswa. Ketika waktu habis, sistem otomatis menutup akses, sehingga tidak bisa difinalisasi.
Dibalik perisitiwa itu Bu Febrini, Wakil Kepala SMAN 1 Mempawah, disebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas kegagalan ratusan siswa mendaftarka SNBP.
Karena Diduga Febrini gagal mengirimkan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), semua siswa yang berhak untuk mendaftar kehilangan kesempatan.
Sehingga membuat netizen menyampaikan kritik tajam kepada Bu Guru Febrini dengan menyerbu akun TikToknya, @febrinihubiy3, yang sekarang sudah tidak kelihatan lagi di TikTok akibat kritikan netizen.
Akibat dari kritikan itu, Bu Guru Febrini sudah menyampaikan video permintaan maafnya, pihak sekolah saat ini sedang mencari solusi agar siswa-siswa itu bisa mendaftar Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).