Menu Website
- Home
- Ekonomi
- Wapres JK Sebut Para Pengusaha Sawit Harus Bisa Buktikan Bahwa Mereka Bisa Menjaga Lingkungan
Wapres JK Sebut Para Pengusaha Sawit Harus Bisa Buktikan Bahwa Mereka Bisa Menjaga Lingkungan
Kamis, 26 November 2015 | 13:59
Wapres RI, Jusuf Kalla. (foto internet)
NUSA DUA, RIAUGREEN.COM - Perusahaaan-perusahaan kelapa sawit sering jadi sasaran tuduhan biang keladi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Namun Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku tak yakin atas tudingan tersebut.
"Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa perkebunan sawit, perusahaan, dan masyakarat, tidak dengan sengaja ingin membakar lahannya," ujar JK saat membuka acara Konferensi Minyak Sawit Indonesia 2015 di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/11/2015).
Meski begitu, JK menegaskan bahwa perusahaan sawit juga memiliki tanggung jawab moral. Pasalnya banyak lahan di sekitar perkebunan sawit ikut rusak akibat kebakaran yang terjadi.
Pemerintah, tutur Wapres, sangat ingin melihat industri kelapa sawit nasional tumbuh pesat. Tapi di sisi lain, pemerintah juga ingin melihat lingkungan tetap terjaga.
Oleh karena itu, pengusaha-pengusaha sawit diminta membuktikan bahwa perkebunan sawit dan kelestarian lingkungan bisa seimbang. Caranya, perusahaan sawit harus juga membantu rehabilitasi lahan yang rusak akibat kebakaran lahan.
Sebelumnya, pemerintah sedang berupaya melakukan rehabilitasi atau restorasi lahan-lahan gambut yang rusak. Setidaknya, dalam lima tahun ke depan, butuh Rp 50 triliun untuk merestorasi 2 juta hektar lahan gambut yang rusak.
editor : Hafiz
source : kompas.com
"Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa perkebunan sawit, perusahaan, dan masyakarat, tidak dengan sengaja ingin membakar lahannya," ujar JK saat membuka acara Konferensi Minyak Sawit Indonesia 2015 di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/11/2015).
Meski begitu, JK menegaskan bahwa perusahaan sawit juga memiliki tanggung jawab moral. Pasalnya banyak lahan di sekitar perkebunan sawit ikut rusak akibat kebakaran yang terjadi.
Pemerintah, tutur Wapres, sangat ingin melihat industri kelapa sawit nasional tumbuh pesat. Tapi di sisi lain, pemerintah juga ingin melihat lingkungan tetap terjaga.
Oleh karena itu, pengusaha-pengusaha sawit diminta membuktikan bahwa perkebunan sawit dan kelestarian lingkungan bisa seimbang. Caranya, perusahaan sawit harus juga membantu rehabilitasi lahan yang rusak akibat kebakaran lahan.
Sebelumnya, pemerintah sedang berupaya melakukan rehabilitasi atau restorasi lahan-lahan gambut yang rusak. Setidaknya, dalam lima tahun ke depan, butuh Rp 50 triliun untuk merestorasi 2 juta hektar lahan gambut yang rusak.
editor : Hafiz
source : kompas.com
BERITA LAINNYA
Kamis, 15 Februari 2024 | 20:07
Kamis, 15 Februari 2024 | 20:05
Selasa, 22 Agustus 2023 | 20:44
BERIKAN KOMENTAR
-
Rabu, 01 Mei 2024 | 12:08
Liverpool FC dan AXA Rayakan Pertumbuhan Berkelanjutan dari kemitraan Sukses Mereka Hingga Tahun 2029
-
-
-
Rabu, 01 Mei 2024 | 12:06
Populasi Masyarakat Kaya di Asia Meningkat, AIA Singapura Dirikan AIA Wealth Centre
-
Rabu, 01 Mei 2024 | 12:05
Platform Intelijen Fintech TwentyFold dari Money20/20 Memulai Debutnya di Asia di Money20/20 Asia
-
-
Sabtu, 27 April 2024 | 12:47
CapBridge Berbagi Wawasan tentang Peluncuran ETF Aset Digital Terbaru di Hong Kong
-
Sabtu, 27 April 2024 | 12:46
ZUHYX Mendukung Penyebaran Pengetahuan Kripto, Menciptakan Perjalanan Transaksi Cerdas
-
Sabtu, 27 April 2024 | 12:47
Aplikasi Healthsprings Connect dari Healthsprings, Layanan Kedokteran Aesthetic Langsung dari Ujung Jari Pasien
-
-
Sabtu, 27 April 2024 | 12:45
Aitrasound® Medical Group Umumkan Penyelesaian Pembiayaan Putaran Pra-A Senilai Hampir HK$60 juta
-
Sabtu, 27 April 2024 | 12:44
TPBank dan Backbase Memenangkan Penghargaan ‘Best Omni-Channel Digital CX Solution’ di The Digital CX Awards 2024
