KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Media OutReach Newswire – Malaysia dan Tiongkok akan merayakan Pesta Emas ke-50 hubungan diplomatik di di tahun 2024 ini. Sejak terbangunnya hubungan diplomatik antara Malaysia dan Tiongkok, hubungan Malaysia-Tiongkok telah mempertahankan momentum perkembangan yang baik, dan rasa saling percaya yang strategis kian mendalam. Dalam kerja sama berkualitas tinggi untuk bersama-sama membangun inisiatif “Belt and Road”, kedua negara telah mencapai hasil yang bermanfaat, dan pertukaran humanistik menjadi semakin dekat.

Kunjungan Perdana Menteri Li Qiang ke Malaysia akan mendorong pendalaman kerja sama kedua negara di berbagai bidang dan mewujudkan saling menguntungkan dan hasil yang saling menguntungkan. Dalam hal ini, Kantor Berita Xinhua menyatakan bahwa Tiongkok berharap dapat menjadikan kunjungan ini sebagai kesempatan untuk meneruskan persahabatan tradisional dengan pihak Malaysia, memperdalam dan memperluas kerja sama di berbagai bidang, dan bekerja sama untuk menciptakan 50 tahun mendatang yang lebih cemerlang. Hubungan Tiongkok-Malaysia.

Malaysia dan Tiongkok merupakan negara berkembang dan negara dengan ekonomi yang sedang berkembang di Asia. Kedua belah pihak secara aktif mengadvokasi nilai-nilai perdamaian, kerja sama, inklusivitas, dan integrasi Asia dan telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan Asia. Selama setengah abad terakhir, kedua negara selalu memperlakukan satu sama lain dengan tulus, bersatu dalam dukungan, mencari pembangunan bersama, saling menghormati dan saling percaya, sehingga hubungan Tiongkok-Malaysia selalu berada di garis depan dalam kerja sama regional.

Pada tahun 2023, volume perdagangan bilateral antara Malaysia dan Tiongkok mencapai US$190 miliar. Menurut Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), total perdagangan Malaysia dengan Cina tumbuh sebesar 3,3% tahun-ke-tahun pada kuartal pertama tahun ini menjadi lebih dari RM112 miliar. Selama periode ini, ekspor Malaysia ke Tiongkok mencapai RM44,5 miliar, dengan ekspor terbesar adalah produk listrik dan elektronik (E&E).

Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Malaysia selama 15 tahun berturut-turut. Saat ini, Malaysia dan Cina telah menjalin kerja sama di berbagai bidang seperti infrastruktur kereta api utama, industri otomotif, manufaktur, perdagangan, dan teknologi keuangan. Malaysia juga telah menarik investasi Tiongkok yang signifikan di berbagai bidang seperti manufaktur panel surya, kendaraan listrik, dan ekonomi digital.

Kerja sama ekonomi adalah landasan penting dari kemitraan Malaysia-Cina. Inisiatif Sabuk dan Jalan telah mendorong pembangunan sosial-ekonomi di Malaysia dan di seluruh Asia Tenggara. Selama dekade terakhir, Inisiatif Sabuk dan Jalan telah menjadi katalisator penting bagi pembangunan ekonomi. Proyek-proyek penting seperti Jalur Kereta Api Pantai Timur Malaysia-Tiongkok, Kawasan Industri Kuantan Malaysia-Tiongkok dan Pipa Transportasi Gas Sabah telah semakin meningkatkan konektivitas regional dan integrasi ekonomi antara kedua negara.

Faktanya, sejak awal, Inisiatif Sabuk dan Jalan telah memperluas fokusnya dari infrastruktur tradisional ke berbagai inisiatif seperti “Jalur Sutra Hijau” dan “Jalur Sutra Digital”. Ketika Inisiatif Sabuk dan Jalan memasuki dekade kedua, Inisiatif ini telah berevolusi menjadi jalan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan fokus yang kuat pada inovasi dan pengembangan, untuk mendorong negara-negara berkembang, termasuk Malaysia, ke era digital dan menciptakan masa depan yang ditentukan oleh teknologi.

Selain itu, Malaysia dan Tiongkok juga telah mencapai hasil yang luar biasa dalam pertukaran budaya, dan kedua belah pihak terus memperkenalkan berbagai kebijakan fasilitasi untuk lebih mempromosikan pertukaran antara kedua bangsa. Dalam konteks ini, pengenalan kebijakan bebas visa baru-baru ini tidak diragukan lagi telah membawa kenyamanan besar bagi orang-orang dari kedua negara yang melakukan perjalanan. Manoharan Periasamy, Direktur Jenderal Pariwisata Malaysia, mengatakan dalam hal ini, ia yakin dapat menarik lebih dari 5 juta wisatawan Tiongkok.

Kebijakan pembebasan visa tidak hanya membantu merevitalisasi industri pariwisata, tetapi juga memberikan lebih banyak peluang pengembangan dengan intensitas yang tinggi, yang tentunya akan meningkatkan perdagangan barang dan jasa antara kedua negara. Hal ini juga membangun jembatan untuk interaksi yang erat dan pertukaran budaya antara kedua bangsa. Atas dasar ini, kedua belah pihak dapat lebih memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perawatan medis, dan bidang lainnya untuk mencapai keuntungan bersama dan situasi yang saling menguntungkan. Dengan memperdalam kerja sama di berbagai bidang, kedua negara dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional.

Di bidang pertukaran kemanusiaan dan kolaborasi pendidikan, upaya bersama Malaysia dan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir juga telah membuahkan hasil yang luar biasa. Saat ini, universitas-universitas Malaysia dan Universitas Tsinghua telah mencapai kesepakatan untuk memperkuat hubungan kerja sama mereka. Hubungan kerjasama yang erat ini tidak hanya meletakkan dasar yang kuat untuk pertukaran persahabatan antara kedua negara, tetapi juga memberikan ruang yang luas untuk kerjasama yang mendalam antara kedua belah pihak di bidang pendidikan.

Selain itu, Universitas Xiamen telah mendirikan kampus di Distrik Sepang, Selangor, Malaysia. Perlu disebutkan bahwa perguruan tinggi dan universitas negeri dan swasta di Malaysia telah menjadi tujuan bagi banyak mahasiswa Tiongkok untuk belajar di luar negeri, mulai dari program sarjana hingga program doktoral. Dalam hal ini, dosen senior di Departemen Ekonomi di Fakultas Bisnis dan Ekonomi, Universiti Malaya, Lim Thye Goh, menunjukkan bahwa hubungan yang berkembang antara Malaysia dan Cina, terutama dalam bidang pariwisata dan kerja sama ekonomi, mengindikasikan masa depan yang cerah untuk hubungan bilateral. Pertukaran pendidikan dan budaya, serta pariwisata, dapat menjadi jembatan yang saling melengkapi untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan saling menghormati.